Sabtu 19 Apr 2014 19:36 WIB

ABC Australia Masuki Pasar China

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Siaran televisi internasional ABC, Australia Network, telah menjalin kerja sama dengan media di China. Kerja sama ini akan membuka kesempatan yang belum pernah ada sebelumnya untuk menyiarkan konten Australia di China.

Persetujuan dengan Shanghai Media Group itu diharapkan akan ditandatangani di Shanghai pada tanggal 4 Mei mendatang.

Berdasarkan kesepakatan itu, ABC International akan membuka sebuah portal online di China, yang akan menyediakan berbagai konten dan layanan ABC dan media Australia lainnya untuk organisasi-organisasi media China yang menjadi mitra ABC.

ABC akan mendapat persetujuan resmi untuk menjual konten media, ikut dalam produksi internasional dan menjadi sponsor melalui sebuah basis di Shanghai.

Badan siaran Barat yang ada di China saat ini hanyalah BBC World Service dari Inggris dan CNN International dari Amerika.

ABC mengatakan, persetujuan itu memberi Australia Network akses paling luas untuk mencapai pemirsa China oleh sebuah badan siaran Barat.

Managing Director ABC, Mark Scott, mengatakan, ini membuka kesempatan baru bagi kerjasama media antara kedua negara.

Program Q&A ABC minggu lalu disiarkan dari Shanghai, sebagai bagian dari program khusus bertepatan dengan misi perdagangan Australia Week di China yang diselenggarakan oleh Pemerintah Australia.

Sun Wei dari Shanghai Media Group mengatakan, pihaknya ingin menindaklanjuti kesuksesan Q&A, yang diproduksi sebagai kolaborasi antara kru televisi Australia dan China.

Pemerintah China juga telah memberi lampu hijau.

CEO ABC International, Lynley Marshall, mengatakan, persetujuan itu membawa kemitraan ABC-SMG ke tingkat lebih tinggi.

"Persetujuan itu memungkinkan kita untuk menyiarkan semua program Australia Network dan konten dari media Australia lainnya ke China dan agar China terhubung lebih dekat dengan media Australia," katanya, belum lama ini.

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop baru-baru ini mempertanyakan masa depan badan siaran internasional itu. Menurutnya, dana untuk operasi Australia Network lebih baik dimanfaatkan untuk tujuan lain.

ABC mengoperasikan Australia Network berdasarkan kontrak 10 tahun bernilai 223 juta dollar di bawah Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement