Kamis 17 Apr 2014 14:18 WIB

Menperin: Penjualan Keramik Nasional 2014 Rp 34 Triliun

Perajin Keramik Lokal disulitkan dengan keramik impor ilegal.
Foto: Antara
Perajin Keramik Lokal disulitkan dengan keramik impor ilegal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat memproyeksikan nilai penjualan industri keramik nasional pada 2014 mencapai Rp 34 triliun atau meningkat Rp 4 triliun dibanding 2013.

Menperin MS Hidayat saat meresmikan pameran Keramika di Jakarta Convention Center (JCC), Kamis (17/4), menyatakan terus meningkatnya produksi keramik nasional tiap tahunnya telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Oleh sebab itu diharapkan industri keramik dapat terus meningkatkan kualitas maupun desainnya guna merebut pangsa pasar dalam maupun luar negeri," kata MS Hidayat.

Nilai penjualan hingga Rp 24 triliun tersebut dihasilkan oleh kurang lebih 35 perusahaan dengan jumlah pabrik keseluruhan 80 buah.Pada 2013, industri keramik Indonesia memiliki kapasitas 1,4 juta meter kubik per hari.

Menperin mengatakaN sebanyak 85 persen hasil produksi diserap oleh pasar lokal sedangkan 15 persennya diekspor. Secara keseluruhan, industri keramik nasional mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang.

"Jumlah penduduk yang sangat besar dan prospek pembangunan properti serta konstruksi yang diperkirakan akan terus berkembang pada tahun-tahun mendatang menandakan terbukanya peluang pasar yang perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement