Kamis 17 Apr 2014 14:41 WIB

Afghanistan Klaim Tewaskan 18 Gerilyawan Taliban

Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)
Foto: AP/Rahmat Gul
Aksi kekerasan masih terus melanda Afghanistan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebanyak 18 gerilyawan Taliban tewas sementara tujuh orang lagi cedera dalam operasi militer Afghanistan dalam 24 jam terkahir. Demikian kata Kementerian Pertahanan negeri itu pada Kamis pagi waktu setempat.

"Militer melancarkan operasi pembersihan di Provinsi Badakhshan, Afghanistan Timurlaut, dan Provinsi Logar serta Wardak di bagian timur selama 24 jam belakangan, menewaskan 18 petempur Taliban dan melukai tujuh gerilyawan lagi," kata Kementerian tersebut di dalam satu pernyataan.

''Personel Angkatan Darat juga menangkap sembilan gerilyawan selain menyita senjata, amunisi dan sembilan sepeda motor selama serangan itu,'' kata pernyataan tersebut sebagaimana diberitakan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis siang.

Pasukan keamanan telah meningkatkan upaya untuk membersihkan gerilyawan di seluruh Afghanistan. Sementara, musim semi dan musim panas --yang dikenal sebagai musim pertempuran di negara yang dilanda perang itu-- makin dekat.

Gerilyawan membalas dengan melancarkan serangan bersenjata dan pemboman. Pada Selasa malam, Taliban menewaskan empat polisi yang sedang tak bertugas. Keempatnya sedang melakukan perjalanan di sepanjang jalan raya utama di Provinsi Wardak.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara/Xinhua-OANA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement