REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan perolehan suara parpol Islam yang diprediksi lebih dari 30 persen dianggap bentuk kekuatan yang disegani. Karena mampu sejajar, bahkan lebih tinggi dari elektabilitas capres PDIP, Joko Widodo (Jokowi).
"Bentuk kesyukuran tentu harus dituangkan dalam tindakan positif," jelas Ketum PP al-Irsyad al-Islamiyah, KH Abdullah Djaedi, saat dihubungi, Jumat (18/4).
Tindakan tersebut bisa berupa koalisi dengan parpol Islam lainnya. Atau dengan menyatakan sikap politik yang tegas.
Yang diharapkan, jelas Djaedi, adalah sikap yang mampu menyatukan pandangan umat Islam terkait kehidupan berbangsa dan bernegara. Sikap tersebut akan memberikan persepsi baru terkait dinamika politik yang kini berkembang. Karena sikap itu nantinya akan mempengaruhi sikap bangsa secara keseluruhan.
Dia menyatakan, sikap itu harus mampu mempersatukan bangsa Indonesia. "Ini untuk memperkuat pergerakan ke depan," jelasnya. Strategi itu juga dianggap mampu meningkatkan nilai tawar secara politik. Sehingga dapat memunculkan gerakan-gerakan positif dalam membangun bangsa.