REPUBLIKA.CO.ID, AlJIER -- Presiden petahana Aljazair Abdelaziz Bouteflika telah meraih masa jabatan keempat dengan mengantungi lebih dari 80 persen suara, kata Menteri Dalam Negeri Tayeb Belaiz, Jumat (18/4).
Presiden yang berusia 77 tahun dan sedang sakit tersebut, yang telah jarang tampil di depan umum setelah mengalami stroke ringan tahun lalu, sudah diperkirakan banyak pihak akan terpilih lagi dengan dukungan militer dan partai Front de Liberation Nationale, yang memerintah.
Hasil resmi memperlihatkan Bouteflika mengumpulkan 81,53 persen suara, sementara pesaing utamanya Ali Benfis menempati posisi kedua dengan meriah 12,18 persen suara.Calon termuda dalam pemilihan presiden tersebut, Abdelaziz Belaid, berada di posisi ketika dengan 3,36 persen suara, lalu diikuti oleh satu-satunya perempuan calon Louiza Hanoune --pemimpin Partai Pekerja-- dengan 1,37 persen suara, kata Xinhua, Sabtu pagi.
Dua calon lain --Fawzi Rebaine, pemimpin Partai AHD 45, dan Moussa Touati, pemimpin Front Nasional Aljazair-- memperoleh kurang dari satu persen suara.Belaiz mengatakan hasil pemilihan presiden itu baru sementara dan akan dikonfirmasi nanti oleh Dewan Konstitusional.Ia mengatakan sebanyak 10.220.029 suara disahkan dari 22.880.678 pemilih yang terdaftar, sedangkan 51,7 persen pemberi suara datang --turun tajam dibandingkan dengan pada pemilihan u mum sebelumnya.
Lebih banyak pemberi suara yang datang tercatat di Provinsi Relizane di Aljazair Barat, sebanyak 82 persen, sementara pemilih yang lebih sedikit terdapat di Provinsi Berber --Tizi Ouzou dengan 20,01 persen dan di Bejaia dengan 23,58 persen pemilih.Namun, Ali Benfis menolak hasil tersebut dan mengatakan pemilihan umum itu dinodai oleh "kecurangan nyata" sehingga menguntungkan Presiden Bouteflika.
Benfis mengatakan ia akan mengajukan banding terhadap hasil itu ke Dewan Konstitusional, dan menyeru rakyat Aljazair agar mencela kecurangan serta mendesak kelas politikus agar mengadakan pembicaraan guna meneliti situasi.