Sabtu 19 Apr 2014 23:54 WIB

Bupati Buol Minta Warga Tak Terpancing

Polisi berjaga di lokasi kejadian
Foto: TST
Polisi berjaga di lokasi kejadian

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bupati Buol, Sulawesi Tengah Amiruddin Rauf meminta warga untuk tidak terpancing. Khususnya terkait isu yang dapat memicu konflik antara warga dan aparat keamanan.

Ini menyusul adanya warga yang melempari kantor polisi di daerah itu. "Harapan kami warga dapat menahan diri," katanya, Sabtu (19/4) malam.

Amiruddin mengakui hubungan warga dengan polisi kurang harmonis. Khususnya sejak terjadinya bentrok antarwarga dengan polisi pada 2010 yang menewaskan sejumlah orang. 

"Sejak peristiwa Ramadhan itulah hubungan warga dengan aparat kurang baik," katanya.

Dia mengatakan, Sabtu malam ini tokoh-tokoh masyarakat sudah turun ikut menenangkan situasi. Larena beberapa saat sebelumnya terjadi pelemparan kantor Polsek Biau.

Pelemparan itu diduga akibat korban luka warga yang dibubarkan polisi saat terjadi keributan setelah menonton sepak bola devisi I, Sabtu petang.

Amiruddin mengatakan telah mengunjungi korban luka di rumah sakit. Korban luka tersebut belum bisa dipastikan apakah terkena peluru karet atau tidak, karena luka di luar. "Ini yang belum kita tahu, apakah terkena tembak atau tidak karena luka luar," katanya.

Amiruddin mengatakan meski pun belum sepenuhnya situasi Buol pulih tetapi situasi masih bisa dikendalikan.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement