REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bupati Buol, Sulawesi Tengah Amiruddin Rauf meminta warga untuk tidak terpancing. Khususnya terkait isu yang dapat memicu konflik antara warga dan aparat keamanan.
Ini menyusul adanya warga yang melempari kantor polisi di daerah itu. "Harapan kami warga dapat menahan diri," katanya, Sabtu (19/4) malam.
Amiruddin mengakui hubungan warga dengan polisi kurang harmonis. Khususnya sejak terjadinya bentrok antarwarga dengan polisi pada 2010 yang menewaskan sejumlah orang.
"Sejak peristiwa Ramadhan itulah hubungan warga dengan aparat kurang baik," katanya.
Dia mengatakan, Sabtu malam ini tokoh-tokoh masyarakat sudah turun ikut menenangkan situasi. Larena beberapa saat sebelumnya terjadi pelemparan kantor Polsek Biau.
Pelemparan itu diduga akibat korban luka warga yang dibubarkan polisi saat terjadi keributan setelah menonton sepak bola devisi I, Sabtu petang.
Amiruddin mengatakan telah mengunjungi korban luka di rumah sakit. Korban luka tersebut belum bisa dipastikan apakah terkena peluru karet atau tidak, karena luka di luar. "Ini yang belum kita tahu, apakah terkena tembak atau tidak karena luka luar," katanya.
Amiruddin mengatakan meski pun belum sepenuhnya situasi Buol pulih tetapi situasi masih bisa dikendalikan.