REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran dan Jepang pada Sabtu (19/4) menjajaki landasan-landasan untuk memperluas kerja sama ilmiah antara kedua negara.
Wakil Menteri Sains, Riset dan Teknologi pada urusan internasional dan Kepala Kerja sama Saintifik Internasional Hossein Salar Amoli dan Duta Besar Jepang untuk Teheran Koji Haneda mempelajari soal pendalaman kerja sama ilmiah itu.
Amoli merujuk pada hubungan persahabatan antara kedua negara, menyerukan kerja sama di berbagai bidang ilmiah sebagai pertukaran pandangan dan pengalaman, pelaksanaan proyek bersama untuk rekonstruksi Afghanistan.
Mengenai jumlah mahasiswa Iran, dia mengatakan ada lima juta orang dan setengah dari mereka adalah perempuan. Amoli mengatakan bahwa universitas-universitas Iran menerima mahasiswa dari negara-negara asing dan tetangga.
Iran siap untuk memberikan beasiswa kepada mahasiswa asing, kata Amoli, dan menambahkan bahwa saat ini di universitas-universitas Iran bisa mendaftarkan diri pada jurusan Sastra Persia, Iranology dan Islamologi.
Duta besar Jepang, pada bagiannya, menyatakan senang dengan pertemuan dan menyuarakan kesiapan negaranya untuk memperluas kerja sama dengan Republik Islam Iran.