REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Berbagai desa di kawasan Gunung Merapi, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Ahad (6/15) pagi, dilanda hujan pasir selama beberapa saat, setelah sebelumnya masyarakat setempat mendengar suara gemuruh.
"Kejadiannya sekitar pukul 04.25-04.35 WIB, tetapi puncak Merapi berkabut, tidak terlihat secara visual dari sini," kata petugas pengamatan Gunung Merapi di Pos Ngepos, Kecamatan Srumbung, Triyono, di Magelang, Ahad (20/4).
Akan tetapi, katanya, hingga saat ini status aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tetap "Normal". Ia menyebut pelepasan material dari puncak Merapi cukup kencang. Saat kejadian itu, tidak terjadi hujan air di puncak Merapi.
Hingga saat ini pihaknya belum mengetahui ketinggian embusan material dari puncak Merapi. Kepala Desa Babadan, Kecamatan Dukun, Ismael, mengatakan warga sempat kaget saat terjadi embusan material dari puncak Merapi.
"Setelah mendengar suara gemuruh itu, kemudian terlihat semburan kelihatan merah dari puncak. Warga sempat bingung, tetapi sekarang situasi sudah normal lagi," katanya.
Seorang warga Desa Sumber, Kecamatan Dukun, Sumantri, mengatakan suara gemuruh dari puncak Merapi terdengar saat subuh disusul kemudian hujan abu. "Subuh tadi terdengar suara gemuruh, lalu turun hujan pasir sampai di sini," katanya.