Ahad 20 Apr 2014 11:58 WIB

Ribuan IKM di Majalengka Belum Miliki Sertifikat Halal

Rep: lilis/ Red: Damanhuri Zuhri
Sertifikat halal
Sertifikat halal

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Ribuan industri kecil menengah (IKM) di Kabupaten Majalengka hingga kini belum memiliki sertifikat halal. Padahal, sertifikat itu penting sebagai penanda halal tidaknya produk yang mereka jual.

Kepala Bidang Industri Disperindag KUKM Kabupaten Majalengka, A Iwan Heryawan, menjelaskan, di Kabupaten Majalengka, terdapat sekitar 3.000 IKM. Namun dari jumlah itu, baru ada kurang lebih 400 IKM yang sudah mendapatkan sertifikat tersebut.

‘’Hal itu salah satunya terjadi akibat kurangnya kesadaran para pelaku usaha mengenai pentingnya sertifikat halal untuk produk mereka,’’ ujar Iwan, akhir pekan kemarin.

Selain itu, lanjut Iwan, selama ini tidak sedikit di antara masyarakat yang menilai produk yang berlabel pangan industri rumah tangga (PIRT) merupakan produk yang halal.

Hal tersebut turut menjadi faktor penyebab banyaknya produk tak bersertifikat halal. ‘’Padahal PIRT berbeda dengan sertifikat halal yang dikeluarkan MUI,’’ tegas Iwan.

PIRT merupakan persyaratan bahwa usaha makanan atau minuman yang diproduksi itu memenuhi standar keamanan makanan dan minuman.

Selain PIRT, setiap produk makanan dan minuman juga harus memenuhi standar halal. Label PIRT dan halal itu nantinya akan dicantumkan pada kemasan produk, bersama dengan informasi mengenai kandungan nutrisi dari produk itu.

Iwan menjelaskan, untuk mendapatkan sertifikat halal, maka setiap produk makanan dan minuman harus melalui beberapa tahap pengujian.

Salah satunya uji bahan baku. Namun saat ini, sejumlah pelaku usaha menggunakan bahan baku yang sudah jadi sehingga tidak diketahui halal atau tidaknya bahan tersebut.

Iwan menambahkan, pihaknya terus memfasilitasi seluruh IKM di Kabupaten Majalengka agar memiliki sertifikat halal. Sertifikat itu sangat penting agar masyarakat benar-benar yakin bahwa makanan dan minuman yang dikonsumsinya itu halal.

‘’Apalagi, mayoritas penduduk di Indonesia adalah muslim. Begitu pula di Majalengka, sekitar 90 persen lebih masyarakatnya juga beragam Islam,’’ tandas Iwan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement