REPUBLIKA.CO.ID, MOKPO -- Jumlah korban Ferry tenggelam Sewol di perairan Korea Selatan bertambah menjadi 50 orang, Ahad (20/4) sore. Jumlah korban meninggal yang berhasil ditemukan ini bertambah setelah tim penyelamat yang terdiri dari beberapa penyelam masuk ke dalam bangkai kapal yang tenggelam. Mereka menemukan puluhan jenazah dalam upaya awal pencarian secara masif.
Sekitar 250 orang yang sebagian besar adalah anak sekolah masih dilaporkan hilang. Keluarga korban masih menunggu perkembangan pencarian di pulau terdekat. Mereka sempat menghalangi kepergian Perdana Menteri Korsel setelah berkunjung ke sana. Mereka meminta pemerintah segera menemukan keluarga mereka.
''Kami ingin jawaban dari orang-orang yang bertanggung jawab, kenapa tidak ada yang mengaku dan menyelesaikannya, malah saling melempar tanggung jawab,'' kata Lee Woon-geun, ayah salah satu penumpang hilang Lee Jung-in (17 tahun).
Upaya pencarian tetap dilakukan sejak Sabtu lalu. Namun, tim penyelamat menghadapi hambatan seperti arus yang kuat dan penglihatan terbatas akibat cuaca buruk. Para penyelamat disebar ke beberapa wilayah dan menemukan beberapa jenazah dari area yang berbeda-beda.
Pejabat penjaga pantai mengatakan jumlah korban tewas mencapai 52 jenazah. Penyebab tenggelamnya kapal Sewol masih dalam penyelidikan. Hasil sementara, penyidik mengatakan kapal membelok dengan tajam sebelum akhirnya tenggelam. Diizinkannya tim penyelamat masuk ke dalam bangkai kapal dilakukan setelah kapten kapal ditetapkan sebagai tersangka bersama dua kru kapal lain.