REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Warga Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menemukan dua arca yang diduga peninggakan zaman Hindu, saat menggali tanah untuk pembuatan batu bata, Senin.
"Semula saya kira hanya bongkahan batu biasa. Saat dibersihkan dengan air, ternyata berupa arca," kata Jamaludin, satu di antara tiga warga setempat yang menemukan arca tersebut di Magelang, Selasa (22/4).
Mereka yang menemukan itu, adalah Jamaludin, Yulianto, dan Mat Fadilan. Penemuan itu di Dusun Candi, Desa Ringin Anom, Kecamatan Tempuran. Dua arca tersebut berupa nandi atau lembu dan fragmen arca dewa Hindu, masing-masing ukuran relatif kecil.
Saat mereka mulai menyadari temuan benda peninggalan sejarah itu, kemudian lebih fokus untuk menggali tanah lebih dalam untuk memastikan temuannya itu.
Di tempat yang tidak jauh dari temuan arca nandi, mereka menemukan lagi arca yang diduga wujud dewa Hindu, tanpa kepala dan tangan kiri. Jarak temuan nandi dengan arca dewa sekitar setengah meter.
Mereka kemudian membawa temuan itu ke tanah yang lebih lapang di dekat lokasi pembuatan batu bata.
Warga berdatangan dari berbagai tempat untuk menyaksikan temuan tersebut. Petugas Koramil 22 Kecamatan Tempuran Serka Sakimun Sihombing menyarankan mereka untuk melaporkan temuan tersebut kepada pihak berwajib.
Petugas Balai Konservasi Borobudur Winda Dyah Puspitarini menyatakan perlunya mengkaji lebih lanjut, terutama mengidentifikasi temuan tersebut.
Secara sepintas, katanya, dua arca itu peninggalan zaman Hindu masa klasik. "Perlu kajian lebih lanjut," katanya.
=