Rabu 23 Apr 2014 18:38 WIB

Iran Bantah Terlibat Kerusuhan Bahrain

Gelombang demonstrasi melanda Bahrain.
Foto: EPA/Mazen Mahdi
Gelombang demonstrasi melanda Bahrain.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Iran membantah terlibat dalam aksi kekerasan yang mempengaruhi tetangga Bahrain. Iran menuduh Manama mencari 'kambing hitam' untuk membenarkan pelanggaran hak asasi manusianya sendiri.

"Alih-alih memproyeksikan kepada orang lain dan mencuatkan tuduhan-tuduhan tak berdasar, pihak berwenang Bahrain sebaiknya serius mempertimbangkan tuntutan hak-hak sipil warga negara mereka sendiri," kata kantor berita resmi IRNA mengutip informasi seorang pejabat kementerian luar negeri Selasa malam.

"Mereka harus menghindari polisi, keamanan dan taktik suku serta membuka jalan bagi dialog serius melalui tindakan-tindakan membangun kepercayaan," katanya.

''Satu pengadilan di Bahrain menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup kepada 12 pria setelah mendakwa mereka memata-matai dan menerima pelatihan militer dari Garda Revolusi Iran,'' kata seorang pengacara pertahanan dan aktivis HAM Selasa.

Negara pulau kecil yang diperintah Sunni itu menuduh Republik Islam Iran memicu keresahan di kalangan penduduk Muslim Syiahnya ang telah lama berjuang untuk mendapatkan persamaan HAM dan hak istimewa.

Bahrain, rumah bagi Armada Kelima Angkatan Laut AS, tahun lalu menuduh Garda Revolusi Iran menciptakan "sel teroris" untuk meledakkan tempat-tempat strategis di negeri ini.

Pawai jalanan dan konfrontasi-konfrontasi dengan pasukan keamanan sering terjadi di Bahrain di mana pemberontakan Syiah terus berlangsung meskipun taktik tangan besi digunakan oleh keluarga penguasa al Khalifa.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement