REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan yang juga Utusan Khusus Presiden RI untuk Millennium Development Goals (MDGs) Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) mengatakan bahwa masalah kesehatan bisa menyebabkan kemiskinan.
"Kemiskinan dimulai dari kesehatan," kata Nila dalam acara laporan Tim Pencerah Nusantara yang mengabdi di sejumlah pelosok Indonesia, di Jakarta, Rab (23/4).
Menurut Nila, apabila masyarakat sudah sadar akan pentingnya kesehatan maka mereka akan menerapkan gaya hidup sehat yang nantinya akan melahirkan generasi muda berkualitas.
"Kita mengharapkan masyarakat sadar akan kesehatan, sadar akan hidup sehat, sadar merencanakan keluarga dengan baik yang akhirnya melahirkan generasi muda yang berkualitas. Kalau generasinya sudah berkualitas dan memiliki pengetahuan, mereka punya solusi dalam hidupnya," jelas Nila.
Ia mengatakan kemiskinan menyebabkan persoalan kesehatan ketika seseorang menderita sakit lalu menjadi semakin parah karena tidak memiliki biaya.
"Banyak masyarakat Indonesia yang belum tersentuh pelayanan kesehatan. Mereka yang sakit tidak memiliki jaminan atau asuransi kesehatan, ini sering menyebabkan penundaan penyakit yang akhirnya jatuh ke stadium lebih parah. Akhirnya biaya jadi lebih tinggi," ujar Nila.
Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), lanjut Nila, bahwa masyarakat Indonesia belum menjadikan kesehatan sebagai prioritas hidup mereka.
Nila mengatakan prioritas nomor satu masyarakat Indonesia adalah rumah, yang kedua pendidikan untuk masyarakat di kota dan baju anak untuk masyarakat di desa.
"Maka kita harus mengedukasi dan menjaga masyarakat agar mereka tidak sakit. Selain itu didorong kebutuhan pelayanan kesehatan Indonesia yang begitu mendesak dengan populasi masyarakatnya yang begitu banyak," ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa persoalan kesehatan tidak bisa diselesaikan hanya oleh tenaga kesehatan. "Namun kesehatan tidak bisa diselesaikan oleh tenaga kesehatan saja tetapi lintas sektor seperti budaya, sosial, dan infrastruktur. Kesehatan tidak akan mungkin kerja sendiri," kata Nila.