REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Israel meluncurkan serangan udara di jalur Gaza pada Rabu (23/4). Akibat serangan tersebut, setidaknya 12 orang terluka.
Dikutip dari Reuters, Rabu (23/4), serangan udara Israel itu melanda wilayah jalur Gaza utara. Sumber mengatakan tampaknya serangan udara tersebut gagal mengenai sasaran.
Militer Israel menyatakan pihaknya tengah melakukan operasi kontra terorisme di Jalur Gaza utara itu.
Adapun serangan udara Rabu itu diluncurkan usai Hamas dan Organisasi Liberasi Palestina (PLO) Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan perjanjian persatuan di Kota Gaza. Serangan udara Israel ini juga hanya berselang dua hari usai militan Gaza meluncurkan roket ke Israel, namun tak menyebabkan cedera.
Sementara juru bicara Kementerian Kesehatan, Ashraf Al Qidra, di Gaza memberikan keterangan. Ia mengatakan sebanyak 12 warga sipil terluka akibat serangan tersebut.
Keduabelas korban, kata dia, di antaranya anak-anak berusia sekitar lima sampai 12 tahun. Terdapat beberapa korbannya orang dewasa.
Menurut laporan media Israel, negara itu menjelaskan kelompoknya tengah menargetkan militan di Gaza utara yang dicurigai sering menembakkan roket ke Israel. Namun, saat serangan udara diluncurkan, pihak yang dicurigai itu melarikan diri.