REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Tim penyelam Korea Selatan (Korsel) tetap melakukan pencarian penumpang Feri Sewol yang mungkin saja masih terjebak, meski dalam kondisi gelap. Di tengah dingin dan arus air yang cukup kencang, tim SAR melanjutkan misi penyelamatan mereka.
Tim melakukan tugasnya dengan meraba tubuh para penumpang yang didominasi pelajar SMA itu dengan tangan. Penyisiran dimulai dari setiap ruang kabin, lorong-lorong koridor, dan dek kapal. Mereka berharap perabaan itu mampu menemukan ratusan penumpang Sewol yang masih hilang.
Dikutip dari Reuters, Rabu (23/4), dalam menjalankan tugasnya tim penyelam dilengkapi dengan tabung oksigen dan perangkat komunikasi. Meski demikian, tim sangat kesulitan dalam melakukan pencarian tersebut.
Dalam gelap, para penyelam hanya mampu melihat dalam jarak beberapa inci di dalam ruang kapal. Rasa putus asa tim pencari penumpang Sewol ini kian dikuatkan dengan hasil penemuan tubuh korban tewas dalam dua hari terakhir yang jumlahnya terus meningkat.
Media melaporkan, dari penemuan tubuh korban tewas tersebut, tim penyelam menemukan sejumlah bagian anggota tubuh, seperti potongan jari. Mereka pun membayangkan, bahwa hal itu mungkin terjadi, saat para pelajar menjadi panik ketika masing-masing hendak menyelamatkan diri.
Mereka mengandaikan, kemungkinan peristiwa terjadi ketika pelajar memanjat dinding-dinding jalan keluar dari kapal.
''Kami dilatih untuk mampu berada dalam lingkungan yang tak bersahabat. Namun, sulit untuk berani saat kami menemukan jenazah di dalam air yang gelap,'' tutur penyelam, Hwang Dae-sik kepada Reuters. Hwang mengungkapkan, perasaan terdalamnya itu saat upacara pemakaman 25 siswa korban tenggelamnya Sewol, yang dilangsungkan dekat Kota Seoul.
Terkait penyelidikan penyebab tenggelamnya Feri Sewol, Kejaksaan telah menyidak rumah kepala keluarga pemilik Chonghaejin Marine Co Ltd., Yoo Byung-un, perusahaan yang mengoperasikan Feri Sewol. Tim kejaksaan juga menggerebek rumah anak Yoo dan kantor gereja, di mana Yoo terkait dalam hal ini.
Terakhir, penangkapan atas sejumlah awak Sewol oleh kepolisian terus berkembang. Polisi setidaknya telah mengamankan 11 orang kru Sewol, di balik tragedi tenggelamnya kapal yang seharusnya tiba di Pulau Jeju itu.