REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendesak Pemerintah Ukraina untuk segera menarik pasukannya dari Ukraina timur. Dia juga mendesak Kiev untuk menjalankan kesepakatan internasional dan berhenti melakukan pelanggaran.
"Rusia sekali lagi mendesak Ukraina untuk menarik pasukannya di Ukraina timur guna mengurangi ketegangan dan mulai menggelar dialog dengan seluruh para politisi di negara itu," kata menteri luar negeri dalam pernyataannya, dikutip dari Rusia Today.
Ia pun menyatakan rasa terkejutnya terhadap interpretasi dari kesepakatan Jenewa yang disalahartikan oleh pemerintah Kiev dan Amerika Serikat. Dalam kesepakatan Jenewa itu disebutkan bahwa semua tentara ilegal harus dilucuti.
Namun, menurut Rusia, Kiev dan Washington justru menutup mata terhadap para militan dari kelompok kanan di Ukraina. "Rusia tetap meyakini bahwa negara Barat serius ketika mereka memfasilitasi untuk menggelar kesepakatan perdamaian atas krisis yang terjadi di Ukraina. Ternyata faktanya tidak demikian," jelasnya.
Lanjutnya, Lavrov sebelumnya berharap Joe Biden, wapres AS, akan mempengaruhi Kiev untuk meredakan krisis ketika berkunjung ke Ukraina. "Sayangnya, setelah ia meninggalkan Ukraina, justru yang diumumkan adalah operasi anti-teroris di Ukraina timur," jelasnya.