REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) terus mengembangkan dan melanjutkan kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat berskala kecil dan menengah.
Sekretaris LPNU, Achmad Solechan, menyatakan saat ini realisasi program kerjasama dengan BRI itu terus berjalan dan dilaksanakan oleh LPNU di berbagai daerah, khususnya di wilayah Pulau Jawa.
"Berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat berskala kecil itu meliputi bidang pertanian dan peternakan. Dalam pelaksanaannya, sejumlah "Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)" di berbagai daerah yang dikelola warga NU menjadi pelaksana program itu," tutur Achmad Solechan saat dihubungi Republika, Rabu malam (23/4), melalui layanan pesan singkat (sms).
Untuk tahap pertama, tutur Achmad Solechan, BRI berkomitmen mengucurkan anggaran sebesar Rp 100 miliar dengan total pinjaman dana per orang mencapai Rp 20 juta. Hingga saat ini, telah dikembangkan usaha penanaman jagung dan peternakan sapi, misalnya di Purwodadi, Jawa Tengah.
BRI pun berkomitmen akan melaksanakan program ini tanpa batas waktu, papar Achmad Solechan, dengan syarat selama program kerja sama berlangsung tidak ada hambatan berarti dan kegiatan perekonomian di masyarakat terus berkembang baik. Program ini sudah dimulai sejak 2014 dengan sistem kredit anggaran per tahun.
"LPNU sedang berupaya memperluas kerja sama dengan BRI meliputi pengembangan usaha penanaman tebu, singkong dan kedelai untuk beberapa wilayah di Pulau Jawa. Saat ini sedang dilakukan upaya pengembangan ke arah sana," pungkas Achmad Solechan.