REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- David Gibson, seorang anggota parlemen di negara bagian Queensland, Australia, tiba-tiba saja didesak mundur. Dia dituding bersalah dalam lantaran diduga mencuri uang saat dirinya masih bertugas sebagai tentara.
Atas tudingan itu, Komite Etik Parlemen Queensland di Brisbane, Rabu (23/4) lalu selanjutnya meminta Gibson mundur. Dalam kasus tersebut, komite ini menerima dokumen pengadilan yang mengungkap Gibson pernah dinyatakan bersalah dalam kasus pencurian uang sebesar 7 ribu dollar (Rp 70 juta lebih) di tahun 1999.
Saat itu, Gibson masih bertugas sebagai tentara, dan kasusnya diadili di Canberra. Gibson saat itu dituduh membuat tagihan palsu. Menurut catatan pengadilan, Gibson saat itu mengakui perbuatannya.
Pengadilan Canberra kemudian menghukum Gibson 12 bulan hukuman berkelakuan baik dan denda seribu dollar.
Gibson mengakui, perbuatannya itu suatu kesalahan, dan masa lalunya itu seharusnya tidak menghalanginya menjadi anggota parlemen.
Di tahun 2012, Gibson juga didesak mundur sebagai Menteri Kepolisian Queensland, karena ketahuan tidak membayar denda speeding, yaitu mengemudi di atas kecepatan yang ditentukan. Ia juga pernah ketahuan mengemudi mobil tanpa SIM.
Perbuatan Gibson semasa ia masih menjadi tentara itu, diungkap oleh bekas rekan separtainya, Partai LNP Queensland, bernama Scott Elms. Kini Elms sudah keluar dari partai tersebut dan memilih jalur independen.