Kamis 24 Apr 2014 17:09 WIB

Ini Penyebab Mengapa Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Mata uang Rupiah.
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Mata uang Rupiah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri memastikan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, bukan disebabkan oleh fundamental ekonomi nasional yang memburuk. "Ini efek dari trading, karena fundamentalnya saya lihat tidak ada masalah," ujarnya di Jakarta, Kamis (24/4).

Chatib mengatakan kondisi fundamental perekonomian nasional dalam keadaan baik, sehingga kemungkinan diperkirakan laju inflasi April akan rendah serta neraca perdagangan pada Maret akan kembali tercatat surplus. "Perkiraan kita neraca perdagangannya bisa surplus, sebesar 200-500 juta dolar AS, karena ekspornya membaik dan impornya bisa dijaga. Inflasi dugaan saya rendah, bahkan bisa ada deflasi," katanya.

Ia memperkirakan pelemahan rupiah ini hanya sementara dan tidak berlangsung dalam jangka panjang, apalagi mata uang di regional seperti ringgit Malaysia dan rupee India, juga sempat mengalami depresiasi terhadap dolar AS. "Memang regionalnya melemah, rupee saya lihat melemah, kemudian ringgit juga, terus rupiahnya, dan saya melihatnya ini lebih sementara," ujar Chatib.

Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta Kamis (24/4) pagi melemah sebesar 22 poin menjadi Rp 11.649 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp 11.627 per dolar AS.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement