Kamis 24 Apr 2014 20:53 WIB

'Ranjau' di Jalan Ibu Kota

Rep: c61/ Red: Karta Raharja Ucu
Sebuah pohon dipasang untuk menutupi lubang jalanan di jalan kalimalang, bekasi, jawa barat, Selasa (25/4).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Sebuah pohon dipasang untuk menutupi lubang jalanan di jalan kalimalang, bekasi, jawa barat, Selasa (25/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Label DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) nyatanya tidak membuat jalan-jalan di kota tersebut mulus dan bebas lubang. Maka itu, jangan heran jika Jakarta dijuluki kota sejuta lubang.

Jalan Raya Bogor KM 20, Kramatjati, Jakarta Timur, adalah satu dari sekian banyak jalan rusak di DKI. Kondisi jalan di depan kantor Kecamatan Kramatjati itu mengenaskan bila tidak ingin dibilang memprihatinkan. Mulai dari SPBU Kramatjati hingga pertigaan Hek, banyak lubang menganga.

Kedalaman lubang di jalan itu bervariasi, mulai dari lima sentimeter hingga 10 sentimeter dengan jarak yang tidak beraturan.

Saat ROL menelusuri jalan tersebut, Rabu (23/4), beberapa lubang masih terisi air berwarna cokelat. Air itu sisa air hujan kemarin malam. Batu-batu kerikil bekas lubang juga berserakan di sekitaran lubang yang mengangah tersebut.

Pengendara yang berhasil menghindar lubang belum tentu selamat dari kerikil-kerikil tersebut. Bahkan, saat itu beberapa pengendara sepeda motor jatuh akibat menghindari lubang. Tak hanya membahayakan keselamatan, lubang itu juga menimbulkan kemacetan karena pengendara mobil dan motor memperlambat laju kendaraannya saat melewati lubang tersebut.

Kondisi itu diperparah karena tidak ada lampu jalan di kawasan itu. Jika malam hari, lubang-lubang itu seperti ranjau bagi para pengendara. Sudah jalan rusak, gelap pula.

Agus Prayoga (26 tahun), contohnya. Karyawan PGC ini mengaku hampir terjatuh akibat lubang jalan tersebut. Bahkan, Agus kerap menerobos lubang-lubang itu dengan kecepatan tinggi pada malam hari. “Saya sering banget kena lubang kalau lewat situ. Soalnya kalau malam gelap,” keluh Agus, Rabu (23/4).

Keluhan serupa disampaikan Windiyah Lukman (32), pengendara lainnya. Ia berpendapat lubang-lubang itu sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan.

Windiyah berharap pemerintah segera memperbaiki jalan-jalan berlubang di Jakarta. “Ini kan fasilitas publik yang sangat vital, kalau asal-asalan tambal, satu bulan juga sudah berlubang lagi,” tutur pengajar bimbel ini.

Kerusakan jalanan di depan kantor kecamatan ini juga dikeluhkan Suparmin (45), tukang ojek yang biasa mangkal di sekitar kantor kecamatan. Ia mengungkapkan, jalan itu sudah satu bulan rusak, namun tak kunjung diperbaiki. Padahal, jalan itu merupakan jalan lintas provinsi yang menghubungkan wilayah Jakarta Timur dengan Depok dan Bogor.

"Saya berharap pihak terkait segera memperbaiki jalan rusak ini, apalagi di lokasi jalan rusak, tidak ada penerang jalannya," harap Suparmin.

ROL mencoba mengklarifikasi kasus itu kepada Camat Kramatjati, Dian Purfanto. Ia menjelaskan, jalan rusak serta berlubang di depan kantornya sebenarnya sudah diperbaiki. Namun, hujan jalan itu kembali rusak karena terus-menerus diguyur hujan.

Dian berjanji akan memperbaiki jalan tersebut tanpa harus meminta bantuan kepada Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Timur. "Karena hujan terus, jalan yang sudah diperbaiki jadi tergerus air lagi, tapi nanti kita perbaiki, sebelum Kamis sudah normal lagi, " ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement