Jumat 25 Apr 2014 23:09 WIB

Rumput Laut Bisa Selamatkan Terumbu Karang ‘Great Barrier Reef’

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, QUEENSLAND -- Para peneliti di Queensland mengemukakan, rumput laut dapat digunakan untuk memperbaiki kesehatan terumbu karang di ‘Great Barrier Reef’. Rumput laut selama ini telah digunakan untuk berbagai hal termasuk untuk konsumsi manusia, pakan ternak, dan bahan pembuat produk-produk rumah tangga.

Peneliti dari Universitas James Cook (JCU) di Townsville, Queensland utara, menyebut, rumput laut juga dapat digunakan untuk membersihkan air limbah karena tanaman ini tumbuh subur pada kandungan nitrogen dan fosfor.

Rocky de Nys, dari Sekolah Maritim dan Biologi Tropis JCU, menjelaskan, rumput laut mengambil senyawa nitrogen dan fosfor dalam level yang cukup tinggi dan lantas membersihkan air.

“Mereka menghilangkan nitrogen dan fosfor sehingga airnya bersih, selain itu, rumput laut dapat diolah menjadi produk, jadi lumayan manfaatnya,” ujar Rocky, baru-baru ini.

David Roberts dari institusi yang sama, mengatakan, tim penelitian telah menggunakan alga untuk membersihkan air limbah industri dari pembangkit tenaga listrik di tenggara Queensland.

“Kami telah melakukan uji coba di pembangkit tenaga listrik Tarong, dan hasilnya, kami mampu memisahkan berbagai limbah logam yang dibuang pembangkit ini,” jelas David.

Para peneliti mengungkapkan, alga juga dapat digunakan untuk melawan ancaman besar yang dihadapi terumbu karang ‘Great Barrier Reef’ di timur Australia.

Rocky mengutarakan, nutrisi yang dilepaskan terdiri dari komponen-komponen yang dibutuhkan alga untuk tumbuh subur.

“Banyaknya nitrogen dan fosfor dalam air bisa memacu tumbuh suburnya alga dan ini bisa dihubungkan dengan kehadiran bintang laut,” tuturnya.

Ia menambahkan, dengan manajemen yang baik, para peneliti yakin bahwa alga dapat digunakan untuk membersihkan taman laut nasional itu.

“Permasalahannya adalah kemauan anggota komunitas untuk menerima sesuatu yang memiliki dampak visual dan beberapa pemahaman atas apa yang akan dicapai dan skala yang dibutuhkan untuk mencapai itu.”

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement