REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Rabu (24/4) malam lalu, penari balet tertua di lembaga balet nasional Australia, Lucinda Dunn, merampungkan pertunjukan terakhirnya. Dunn selama ini telah menari selama 23 tahun.
Di akhir pertunjukan yang berlangsung di gedung Sydney Opera House, Dunn disambut gemuruh tepuk tangan selama 10 menit. Dua anak perempuannya naik ke panggung untuk memberi bunga.
Ia bercerita, karirnya telah dihiasi berbagai prestasi, seperti berperan dalam pertunjukan macam Giselle, Romeo and Juliet, dan Manon.
Namun, menjadi penari balet juga memiliki risiko-risiko tersendiri. Saat berusia 15 tahun, tulang belakang Dunn terluka. Ia juga pernah beberapa kali mengalami cedera lutut dan menjalani operasi pergelangan kaki.
Saat ini, Ia berusia 40 tahun. Betisnya pun tak sekuat dulu.
"Badan saya tak sekuat sebelumnya," jelasnya, bellum lama ini.
Pertunjukan terakhir Dunn berjudul Manon. Dalam adegan terakhir, sang pemeran utama perempuan digambarkan meninggal.
"Saya tahu Ia memang meninggal, dan berakhirlah hidupnya, tapi saya tak merasa ada bagian diri saya yang meninggal saat saya beranjak dari panggung," komentar Dunn.
Alih-alih berduka, ini adalah saat Dunn merayakan keberhasilannya dan beristirahat.
Tahun depan, Ia akan kembali bekerja di akademi sebagai direktur bidang artistik di Akademi Pelatihan Klasik tanya Pearson, Sydney.