Jumat 25 Apr 2014 11:30 WIB

Pencarian MH370 di Bawah Laut Nihil

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
A Royal Australian Air Force (RAAF) AP-3C Orion conducts a low level fly-by before dropping supplies to Australian Navy ship HMAS Toowoomba as they continue to search for missing Malaysian Airlines flight MH370.
Foto: Reutrs/Australia Defence Force
A Royal Australian Air Force (RAAF) AP-3C Orion conducts a low level fly-by before dropping supplies to Australian Navy ship HMAS Toowoomba as they continue to search for missing Malaysian Airlines flight MH370.

REPUBLIKA.CO.ID, PERTH-- Pencarian Malaysia Airlines MH370 di bagian laut dalam tidak menemukan tanda-tanda puing. Armada tanpa awak Bluefin-21 yang menyelam di bawah area pencarian telah menyisir 95 persen wilayah namun tak menemukan tanda apa pun.

DIkutip dari AP, pencarian dilakukan dengan radius 10 kilometer dari area penangkapan sinyal black box yang ditangkap towed pinger locator pada 8 April lalu. Sekitar delapan pesawat militer dan 10 kapal masih melakukan pencarian pada Jumat (25/4).

Armada menyisir sekitar 49.240 kilometer persegi area di 1584 kilometer dari Perth. Kondisi cuaca diperkirakan memungkinkan pencarian. Angin bergerak hingga 25 knots, gelombang arus laut bergerak hingga dua-tiga meter dan jarak pandang sekitar satu kilometer saat badai, tiga kilometer saat hujan.

Seiring berlanjutnya pencarian, Malaysia dikabarkan akan merilis laporan sementara pencarian MH370 hingga saat ini. ''Saya telah meminta tim investigasi ahli untuk membuat dan melihat laporan, dan akan terbit sekitar minggu depan,'' kata Perdana Menteri Malaysia Najib Razak pada CNN.

Hal ini dilakukan untuk meredam aksi tuntut dari keluarga korban yang inginkan kepastian tentang MH370 yang membawa keluarga mereka.

Keluarga korban terus menuntut transparansi dari pihak Malaysia terkait pencarian dan lainnya. Sekitar 239 orang dalam pesawat hingga saat ini masih belum diketahui keberadaannya. Pesawat Boeing 777 ini menghilang secara misterius pada 8 Maret ketika hendak menuju Beijing dari Kuala Lumpur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement