Jumat 25 Apr 2014 13:11 WIB

Pemenang Konvensi Diharap Naikkan Elektabilitas Demokrat

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
  Tiga calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa (paling kiri), Anies Baswedan (tengah), dan Gita Wirjawan mengikuti acara debat di Kampus UI, Jakarta, Jumat (7/3).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Tiga calon presiden dari Konvensi Partai Demokrat Ali Masykur Musa (paling kiri), Anies Baswedan (tengah), dan Gita Wirjawan mengikuti acara debat di Kampus UI, Jakarta, Jumat (7/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA– Ketua Harian Dewan Pembina Partai Demokrat, EE Mangindaan mengharapkan pemenang calon presiden (capres) konvensi bisa memberikan dampak positif kepada partai. Ia mengharapkan agar pemenang bisa meningkatkan elektabilitas partai sehingga bisa menarik partai lain untuk berkoalisi.

“Harapannya bisa meningkatkan elektabilitas. Supaya bisa mencalonkan sendiri capres,” katanya saat ditemui di Istana Negara, Jumat (25/4).

Ia mengatakan meski konsentrasi dengan proses konvensi, tetapi ia mengakui komunikasi politik tetap berjalan. Hanya saja, belum benar-benar serius dilakukan. Mangindaan juga menegaskan Partai Demokrat belum menanggapi ajakan berkoalisi dari Partai Gerindra. Menurutnya, pembicaraan serius baru akan digelar ketika konvensi telah selesai.

"Kami belum memutuskan berkoalisi dengan Partai Gerindra. Belum ada keputusan, meski lobi-lobi politik terus dijalankan," katanya.

Dia mengaku, selain Gerindra terdapat sejumlah partai politik lainnya yang melakukan komunikasi secara aktif. Tetapi, sampai saat ini belum ada keputusan final. “Selesaikan dulu konvensi capres. seriusnya ya setelah tanggal 27 April (debat terakhir capres konvensi). Kita harus focus dulu supaya hasilnya tidak setengah-setengah,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement