Sabtu 26 Apr 2014 08:26 WIB

SBY Nyatakan Siap Berkomunikasi dengan Megawati

Presiden SBY usai berkampanye.
Foto: Ari Bowo Sucipto/Antara
Presiden SBY usai berkampanye.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan, termasuk pemimpin dan tokoh masyarakat, untuk membicarakan masalah bangsa, termasuk siap berkomunikasi dengan mantan Presiden yang juga Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Sejak dulu, saya ingin berkomunikasi dengan siapapun, termasuk Ibu Megawati, sepanjang baik untuk kepentingan negara, terlebih kita sedang memikirkan siapa pemimpin mendatang," katanya dalam wawancara yang diunggah di jejaring Youtube yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.

Yudhoyono mengatakan dalam beberapa pekan terakhir ini telah bertemu dengan berbagai tokoh masyarakat dan juga tokoh politik untuk berkomunikasi menyampaikan pandangan masing-masing mengenai kondisi bangsa.

"Sebenarnya satu minggu terakhir saya menjalin komunikasi dengan banyak pihak, mereka datang untuk mendengarkan pikiran saya, beliau pun sampaikan pikiran dan pandangannya," kata Presiden.

Meski tidak harus bergabung menjadi satu kubu, Presiden mengatakan komunikasi dengan mantan Presiden Megawati tentu akan memberikan kebaikan bagi bangsa.

"Kalau Tuhan menakdirkan saya bisa berkomunikasi dengan Ibu Megawati sebagaimana dengan pemimpin lain itu juga bisa menjadi jalan bangsa dan negara kita majukan bersama, tidak harus dalam satu kubu, paling tidak disadari kebersamaan diperlukan kemitraan yang baik diantara pemimpin bangsa untuk masa depan bangsa dan negara kita," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement