REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Setelah Presiden Mahmoud Abbas dan Hamas sepakat membentuk persatuan pemerintahan, Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah pun menawarkan untuk mengundurkan diri. Langkah ini dinilai dapat membuka jalan bagi pemerintah untuk bersatu.
Aljazirah melaporkan, tawaran Hamdallah ini dilayangkan pada Jumat sehari setelah Israel menangguhkan pembicaraan perdamaian dengan Palestina yang diupayakan oleh Amerika Serikat sebagai bentuk respon atas kesepakatan Fatah dan Hamas.
"Saya layangkan surat pengunduran diri, dan pemerintahan ada di tangan Yang Mulia kapan saja Anda mau," tulis kantor berita Palestina WAFA mengutip pembicaraan Perdana Menteri kepada Abbas.
Sebelumnya, Hamdallah yang memiliki wewenang yang terbatas pada masalah dalam negeri ini juga telah mengajukan pengunduran diri pada tahun lalu dalam sengketa kekuasaan. Namun, tak lama kemudian, ia menarik pengajuannya.