Sabtu 26 Apr 2014 22:36 WIB

Obama Sampaikan Solidaritas Soal MH370 di Malaysia

Barack Obama
Foto: tibetsun.com
Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama dalam kunjungannya di Malaysia, Sabtu, langsung menyampaikan solidaritas menyangkut upaya-upaya menemukan pesawat hilang MH370, demikian diungkapkan seorang pejabat.

Dalam periode setengah dekade terakhir ini, Obama adalah presiden pertama AS yang melakukan kunjungan ke Malaysia dalam posisi sedang menjalankan jabatannya sebagai presiden.

Ia sedang melakukan lawatan ke empat negara Asia dengan tujuan untuk menggarisbawahi "penyeimbangan kembali" perhatian AS menuju Asia-Pasifik yang strategis.

Obama juga ingin mendorong dilakukannya perundingan yang tertunda-tunda soal kesepakatan perdagangan kawasan yang akan memperkuat keberadaannya di kawasan tersebut.

Ia tiba di saat Malaysia sedang berada di tengah-tengah sorotan menyangkut pesawat, yang hilang tanpa jejak pada 8 Maret dan mengangkut 239 orang.

Hilangnya pesawat secara misterius telah mengundang kritik luas dari dunia internasional terkait tindakan pemerintah Malaysia yang dilihat kikuk dan penuh rahasia.

"(Obama) mengatakan ia tahu bahwa jalan ke depan akan berat, lama. Kami akan bekerja bersama-sama. Bantuan selalu ada," kata Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein.

Ia mengatakan Obama mengatakan hal itu saat berlangsungnya upacara penyambutan kedatangan sang presiden AS.

"Saya sangat senang mendengarnya karena ini memang perjalanan yang panjang."

Pesawat tersebut diyakini telah jatuh di Samudera Hindia yang terpencil namun masih belum ditemukan.

Obama telah memanfaatkan lawatan, yang akan berakhir di Filipina, itu pada Selasa untuk menekan komitmen AS kepada sekutu-sekutunya di Asia di tengah kekhawatiran soal ambisi kewilayahan China.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement