REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Departemen Rekrutmen Tentara Israel mengundang pemuda-pemuda beragama Kristen Arab untuk mendaftarkan diri sebagai tentara sukarela sebagai bagian dari penambahan kekuatan militer Israel di tanah Palestina yang didudukinya. Tapi, mayoritas pemuda-pemuda itu menolak seruan tersebut.
Selama tiga tahun terakhir tentara Israel melancarkan kampanye intensif untuk menarik ribuan pemuda Kristen menjadi tentara sukarela, dengan mendukung kelompok kecil yang dipimpin seorang mantan pendeta di Nazareth.
''Mantan pendeta tersebut dikeluarkan dari komunitas Ortodoks Yunani dan dilarang memasuki gereja karena berkeras tetap melaksanakan rekrutmen tentara sukarela itu,'' sebut laporan media Middle East Monitor (MEMO) seperti dikutip Mi’rajnews pada Kamis.
Media Israel Hareetz melaporkan seorang pejabat militer mengatakan sejauh ini sebanyak 86 orang (Kristiani), berusia 18-24 tahun mengajukan lamaran menjadi tentara Israel. Sementara, hampir 18.000 pemuda pria dan wanita menolak ajakan tersebut.