REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 608 penyandang down syndrome dari Kota Bandung dan sekitarnya akan berkumpul di Balai Kota Bandung, Ahad (27/4). Mereka menolak adanya diskriminasi terhadap anak penyandang down syndrome dengan anak yang lain.
Dalam acara ini, mereka akan menampilkan berbagai kegiatan untuk membuktikan bahwa mereka juga sama dengan anak-anak yang lain. "Ada pawai, senam, pentas seni oleh anak-anak (down syndrome) dan talk show juga. Kita akan buktikan bahwa anak-anak down syndrome juga bisa," kata ketua panitia acara Ani Rohaeni yang juga orang tua dari anak penyandang down syndrome ini, Ahad (27/4).
Acara yang diselenggarakan Persatuan Orang Tua dengan Anak Down Syndrome (POTADS) Kota Bandung ini secara khusus mengambil tema 'Kesehatan dan Kesejahteraan - Akses dan Kesetaraan untuk Semua'. Pengambilan tema tersebut dimaksudkan bahwa semua anak pada dasarnya sama dan berhak mendapat fasilitas yang sama tanpa ada diskriminasi. "Saya berharap, ke depan tidak ada lagi diskriminasi terhadap anak dengan sindroma Down dalam hal apapun," ujarnya.
Sampai saat ini, baik dalam bidang pendidikan maupun kesehatan, masih terjadi diskrimanasi terhadap penyandang down syndrome. "Kami masih merasakan adanya diskriminasi itu. Tidak hanya pendidikan, di bidang kesehatan dan bidang lain juga demikian," kata Rina Niawati, salah satu orang tua anak penyandang down syndrome.
Selain itu, acara ini juga dimaksudkan sebagai wadah untuk berkumpul, bertukar informasi dan saling menguatkan di antara orang tua yang memiliki anak down syndrome.