Ahad 27 Apr 2014 14:45 WIB

Pedagang Pasar Senen di Blok III Dipindah ke Blok V

Rep: C62/Ali Yusuf/ Red: Julkifli Marbun
Petugas pemadam kebakaran berusaha untuk memadamkan api yang melalap sejumlah kios di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Petugas pemadam kebakaran berusaha untuk memadamkan api yang melalap sejumlah kios di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat (25/4). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para pedagang pakaian second yang menggelar dagangannya di blok tiga kembali memasukan dagangannya ke dalam karung besar. Setelah PD Pasar Jaya melarang semua aktivitas transaksi jual beli selama seminggu ke depan. Larangan itu untuk memudahkan petugas kebakaran memadamkan sisa api yang membakar pasar itu pada Jumat (25/4/2014).

"Sementara hari ini jangan berjualan. Begitu juga pedagang kue malam tidak dagang di sini (blok tiga)," kata Manajer Pasar Senen Blok III dan VI Royani 40 tahun di hadapan ratusan pedagang, Minggu (27/4).

Menurut pria asal Serang itu dilarangnya pedagang di Pasar Senen berjualan, karena titik api masih ada dan harus segera dipadamkan. "Jadi ini masih tahap pendinginan kalau masih ada yang jualan di sini ini mengganggu petugas pemadam kebakaran," katanya.

Sementara kata Royani, sebelum proses api benar-benar bisa dipadamkan, sekitar 3000 pedagang di Pasar Senin rencananya akan dipindahkan ke blok V yang biasa digunakan untuk tempat parkir. Namun kata yani dari 3000 pedagang di pasar itu tidak semuanya mendapatkan tempat di blok V.

"Hanya pedagang yang memiliki surat izin pemakaian tempat (SIP). Yang tidak memiliki SIP tidak mendapatkan tempat," kata Royani yang langsung disambut sorak-sorai para pedagang.

Meskipun begitu ada ketentuan lain yang harus ditaati setiap pedagang meski sudah memiliki SIP. Dan tidak begitu saja dapat tempat sesuai SIP yang dimilikinya. Pedagang yang memiliki SIP mulai dari lima sampai 10 tetap mendapatkan satu tempat di blok V. "Ini supaya adil," kata Royani yang langsung disambut tepuk tangan.

Dijelaskan Royani, pedagang tidak begitu saja main langsung menempati blok lima. Masih ada ketentuan yang mengatur siapa-siapa saja yang bisa dagang di depan, tengah, dan belakang. Untuk mendapatkan tempat masing-masing pedagang diberikan nomor undian. Kapan ribuan pedagang itu bisa menempati blok lima pasar Senen?

"Kurang lebih seminggu lagi, karena tempat itu sudah lama terbengkalai jadi harus diperbaiki dulu instalasi listriknya supaya tidak korslet," kataya.

Royani menyampaikan di blok lima itu ada sekitar 1000 unit dengan ukuran perunitnya tiga meter sebagai tempat penampung sementara bagi para pedagang yang tempatnya dagangannya terbakar.

Setelah memberikan arahan kepada semua pedagang untuk tidak berjualan lagi di dalam blok III dan di Jalan, Royani ditanya pedagang yang tidak memiliki SIP tapi dia mengontrak tempat kepada pedagang yang memiliki SIP lebih dari satu.

"Itu kembali kepada kebijakan orang yang ngontrakin. Misalnya saya ngontrakin sama si A selama satu tahun, tapi baru empat bulan sudah ada kebakaran. Saya akan berikan tempat saya yang di blok lima. Nanti masalah itu bicarakan sama yang ngontrakin, saya akan fasilitasi," katanya.

Saat masing-masing pedagang diberikan kesempatan bertanya, Royani juga diprotes sama pedagang yang diduga memiliki SIP lebih dari satu.

"Katanya kemarin pedagang yang memiliki SIP lima dapat lima juga, ko sekarang jadi satu?" katanya dengan nada tidak terima.

Royani langsung menjawab keputusannya tidak bisa diganggu gugat. Sehingga pedagang yang protes itu langsung disorakin para pedagang. "Wooy adil dong jangan serakah," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement