Ahad 27 Apr 2014 15:26 WIB

Tersangka JIS Bunuh Diri, Kompolnas: Polisi Jangan Lalai Lagi

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Jakarta International School (JIS).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Jakarta International School (JIS).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) meminta kepolisian tak lalai untuk kedua kalinya dalam mengawasi para tersangka kasus kekerasan seksual JIS. Sebab, dugaan bunuh diri yang dilakukan Azwar dinilai akan berdampak pada kawanan tersangka lainnya.

Komisioner Kompolnas Hamidah Abdurahman mengatakan, peristiwa tersebut sangat disayangkan terjadi. Sebab, Azwar mungkin saja menjadi saksi kunci atas sejumlah kasus yang terjadi di JIS. Bunuh diri yang dilakukannya, bukan hanya soal malu, ia menduga karena tekanan.

"Sekarang polisi harus lebih cermat dan intensif dalam menggali informasi dari tersangka lainnya. Dan jangan kembali lalai," kata Hamidah saat dihubungi Republika, Ahad (27/4).

Dia menambahkan, kasus bunuh diri tersangka Azwar sebenarnya patut dipertanyakan. Sebab, bagaimana petugas yang mengawal ke kamar mandi justru sampai 'kecolongan'. Polda seharusnya tidak boleh menempatkan cairan pembersih lantai kamar mandi di sembarang tempat.

Apalagi, kejahatan yang terjadi di JIS dianggap sebagai kriminalitas yang melibatkan banyak pihak. Bahkan, orang dalam seperti guru juga harus dicurigai. Alasannya, bunuh diri yang dilakukan Azwar dinilai bukan soal malu atau takut atas ancaman hukum, tapi tekanan.

"Dia ini bunuh diri mungkin karena banyaknya tekanan. Kalau sampai dia buka mulut, maka ada kekhawatiran lain yang dirasa," ujar dia.

Menurutnya, kejahatan kecil yang terjadi di JIS, akan menjadi pintu masuk terkuaknya kriminalitas di dalam sekolah itu sendiri. Lembaga pendidikan bertaraf internasional itu juga diminta membuka diri bila ada keterangan saksi yang mengarah ke oknum internal sekolah.

Polisi pun diminta tidak ragu dalam mengambil sikap. Meski mereka warga negara asing, selama berdomisili di Indonesia, tetap harus patuh pada hukum. Sebab tidak menutup kemungkinan, ada dugaan pola kejahatan yang akan mengungkap banyak tersangka lain. 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement