Ahad 27 Apr 2014 19:28 WIB

Kampung Deret Dibatalkan, Warga Munjul Merasa Didiskriminasi

Rep: C61 / Red: Hazliansyah
Aktivitas warga yang membersihkan unit yang akan mereka huni di Kampung Deret, Jakarta Selatan, Senin (7/4). Kampung Deret yang telah diresmikan oleh Gubernur Joko widodo tersebut kini siap huni meski beberapa diantaranya belum mendapatkan akses listrik da
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Aktivitas warga yang membersihkan unit yang akan mereka huni di Kampung Deret, Jakarta Selatan, Senin (7/4). Kampung Deret yang telah diresmikan oleh Gubernur Joko widodo tersebut kini siap huni meski beberapa diantaranya belum mendapatkan akses listrik da

REPUBLIKA.CO.ID, CIPAYUNG, JAKARTA TIMUR -- Warga di RW 6, Kelurahan Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur, menyatakan kekecewaanya terhadap Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pasalnya, rumah deret yang telah direncanakan tiba-tiba dibatalkan. Impian mereka untuk memiliki rumah tinggal layak huni akhirnya buyar.  

Slamet Riyadi (46 tahun), warga yang sudah tinggal di Jakarta selama 25 tahun ini mengaku kecewa dengan pembatalan tersebut. Sebab, menurut dia, rata-rata rumah di daerahnya tidak layak huni. Tiap rumah hanya memiliki dua kamar, tanpa ada sekat diantaranya. 

Riyadi mengatakan, warga merasa mendapat perlakuan diskriminasio oleh pemerintah setempat. “Masak yang lain direhab jadi kampung deret, giliran kita dibatalkan, padahal sama-sama pemukiman kumuh,” keluh bapak dua anak ini.

Hal senada diutarakan Yardika (36), tetangga Riyaldi. Ia sudah memimpikan tempat berlindung yang layak, sehingga Ia tidak lagi kerepotan saat hujan tiba.