REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Dinas Pertanian Kehutanan Perkebunan dan Peternakan (Distanhutbunnak) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyiapkan bantuan pompa air sebagai antisipasi terhadap kekeringan saat musim kemarau. Dari 97 ribu hektare persawahan yang ada, sekitar 20 persen diantaranya terancam kekeringan.
Kabid Produksi Tanaman Pangan Distanhutbunnak Karawang, Wawan Suwandi, mengakui, pihaknya siap membantu kesulitan petani saat kemarau. Yakni, dengan menyediakan bantuan pompa air. Bantuan ini diperuntukan bagi wilayah yang rawan kekeringan. Namun, memiliki sumber mata air terdekat.
"Kami, sedang inventarisasi kelompok tani mana saja yang akan mendapatkan bantuan ini," ujarnya, Ahad (27/4).
Akan tetapi, bantuan pompa ini tidak dibagikan di musim gadu pertama ini. Pasalnya, ketersediaan air di saluran irigasi masih melimpah saat ini. Bantuan pompa akan dibagikan pada musim gadu kedua. Atau sekitar Agustus-September.
Apalagi, berdasarkan prediksi BMKG, bahwa tahun ini Indonesia akan dilanda El Nino. Sehingga, berdampak pada kemarau panjang.
Selain menyiapkan alat pompa air, pihaknya juga telah mengeluarkan imbauan supaya petani yang sawahnya jauh dari sumber air, pada musim gadu kedua harus beralih tanam. Dari padi ke palawija atau sayuran.
"Kami sudah koordinasi dengan UPTD dan PPL, supaya di musim gadu dua petani dihimbau untuk tanam palawija atau sayuran," jelasnya.
Sementara itu, PJT II Jatiluhur, Purwakarta, menjamin stok air di musim gadu pertama ini masih mencukupi. Bahkan, stoknya melimpah. Pasalnya, sampai saat ini saja ketinggian muka air (TMA) Waduk Jatiluhur masih dikisaran 107 meter di atas permukaan laut (dpl).