Senin 28 Apr 2014 09:40 WIB
Kinerja Bank BJB

Bank Jabar Banten Syariah Tingkatkan DPK

Kerjasama Layanan: Direktur Operasi Bank BJB Syariah, Hamara Adam (kiri) dan Direktur PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat (kanan) pada 'Grand Launcing dan Konferensi Pers Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Debit Prima' di kantor BJB Syariah, Jl Brag
Foto: Republika/Edi Yusuf
Kerjasama Layanan: Direktur Operasi Bank BJB Syariah, Hamara Adam (kiri) dan Direktur PT Rintis Sejahtera, Suryono Hidayat (kanan) pada 'Grand Launcing dan Konferensi Pers Layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) dan Debit Prima' di kantor BJB Syariah, Jl Brag

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Tiap-tiap perbankan memiliki cara tersendiri dalam meningkatkan dana pihak ketiga (DPK). Belum lama ini, Bank BJB Syariah (BJBS) menyelenggarakan festival dan workshop ekonomi syariah di sejumlah daerah yang merupakan area bisnisnya.

Melalui program tersebut, BJBS kembali mengingatkan masyarakat bahwa kehadirannya ditujukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain itu, BJBS mengajak masyarakat untuk menyimpan dananya di BJBS.

Hingga Maret 2014, total DPK BJBS mencapai Rp 3,46 triliun. Nilai tersebut terdiri atas tabungan senilai Rp 384 miliar, giro sebesar Rp 122 miliar, dan deposito senilai Rp 2,96 triliun. Nilai tersebut meningkat tajam dibandingkan DPK saat awal BJBS berdiri (2010) yang hanya Rp 1,32 triliun.

Menurut Direktur BJBS Ali Nuridin, bisnis perbankan syariah setiap tahunnya terus berkembang. Atas peningkatan bisnis syariah itu, tegas dia, BJBS berkomitmen tinggi untuk terus memperluas jaringan dan meningkatkan performa perusahaan.

Salah satu usaha yang dilakukan adalah menggarap komunitas-komunitas yang berada di Jabar, DKI Jakarta, dan Banten. Festival dan workshop ekonomi syariah yang berlangsung di Kota Cirebon berhasil memicu antusiasme masyarakat.  

Ali menjelaskan, strategi ini memiliki low cost, tapi high effect. Artinya, biayanya relatif ringan, tapi hasilnya baik. “Komunitas-komunitas yang akan digarap oleh BJBS, meliputi sektor formal dan informal,” tuturnya di Bandung, akhir pekan lalu.

Ia mengemukakan, pihaknya sengaja menggelar acara tersebut untuk menjalin silaturahim yang lebih erat dengan masyarakat. Kegiatan itu juga sebagai wujud bahwa BJBS merupakan bank milik rakyat Jabar, Banten, dan DKI Jakarta.

Melalui acara tersebut, pihaknya akan mengidentifikasi kebutuhan sinergi dan kemitraan antara BJBS dan seluruh stakeholder. Dalam acara tersebut, pelaku industri, regulator, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat bisa saling berbagi pengalaman dan pengetahuan.

Dalam setiap kegiatan festival dan workshop, pihaknya sengaja menghadirkan kepala daerah dan pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) setempat. Pihaknya juga menyediakan stan untuk diisi komunitas dan produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) dari nasabah binaan BJBS. Di antaranya, komoditas bisnis fashion, kuliner, kerajinan, dan sembako.

Pada kesempatan terpisah, Wali Kota Cirebon Ano Sutrisno menyampaikan, apresiasi kepada BJBS yang telah menggelar festival dan workshop ekonomi syariah di daerahnya. Menurut dia, perbankan syariah sangat relevan dengan daerahnya. Pihaknya sangat mendukung program BJBS dalam memperluas jaringan bisnisnya. “Kami dukung BJBS agar terus berkembang,” tandasnya. 

BJBS yang merupakan BPD syariah di Indonesia  memiliki delapan kantor cabang, 53 kantor cabang pembantu (KCP), tiga gerai, satu kantor kas, dan 59 ribu jaringan ATM bersama. Kartu ATM BJBS juga dapat digunakan di 67 ribu jaringan ATM dan 270 ribu mesin EDC pada merchant-merchant yang berlogo PRIMA DEBIT di seluruh Indonesia. n Sandy Ferdiana ed: irwan kelana

Grafis:

DPK BJB Syariah

(Per Maret 2014)

Uraian        Jumlah

Tabungan       Rp 384 miliar

Giro               Rp 122 miliar

Deposito         Rp 2,96 triliun. n

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement