Senin 28 Apr 2014 11:51 WIB

Gen Y dan Generasi Kreatif

  Tokoh Perubahan Republika 2013, (dari kiri) Gamal Albinsaid, Iko Uwais, Abraham Samad, Ridwan Hasan Saputra, dan  yang mewakili Indra Sjafri.     (Republika/Prayogi)
Foto: Republika/Prayogi
Tokoh Perubahan Republika 2013, (dari kiri) Gamal Albinsaid, Iko Uwais, Abraham Samad, Ridwan Hasan Saputra, dan yang mewakili Indra Sjafri. (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erick Yusuf

Secara umum, gen diartikan faktor keturunan atau bahasa Wikipedia-nya unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Gen pun dimaknai sebagai singkatan dari generasi. Sedangkan Y itu saya singkat dari kata youth atau young.

Young dapat diartikan sebagai anak muda, sedangkan youth adalah sekumpulan anak muda atau dalam bahasa Inggris young people collectively. Kita mengakui alih budaya dari mangan ora mangan ngumpul menjadi era media sosial.

Teknologi media sosial ini diusung oleh sekumpulan penemu-penemu muda. Seperti Bill Gates (Microsoft), Steve Jobs (Apple), Jerry Yang (Yahoo), Mark Zuckerberg (Facebook), dan banyak lagi penemu muda.

Bangsa kita juga mengenal sejarah sumpah pemuda. Para pemuda pendiri bangsa, sampai dengan gerakan reformasi yang digelombangkan oleh mahasiswa alias para pemuda.

Gerakan pemuda yang saya klaim sebagai the power of youth dalam dunia t-shirt melahirkan distro atau merek lokal yang menyaingi kualitas dan gengsi merek mewah dunia, dalam musik melahirkan indi label dan group yang mendunia.

Dalam film animasi muncul yang terbaru The Battle of Surabay tak kalah dengan studio Gibli, dalam film aktor Indonesia telah menembus Hollywood. Salah satunya Iko Uwais yang mendapat penghargaan dalam acara anugrah tokoh perubahan Republika.

Ada juga dokter sampah yang sangat religius Gamal Albinsaid yang mengobati pasien tak mampu dengan bayaran sampah yang solusinya sangat kreatif, ada Ridwan Hasan Saputra yang melatih anak kurang mampu menang di pelbagai ajang olimpiade dan sains dunia.

Namun pendekatan Ridwan, bukan hanya lewat kecerdasan akal tapi juga spiritual, ada Indra Sjafri yang menumbuhkan optimisme prestasi sepak bola Indonesia dengan tim U-19 yang fantastis dengan ciri khas sujud syukur di setiap gol yang dipersembahkan.

Juga Abraham Samad, sang penebas koruptor kebanggaan kita. Inilah kekuatan pemuda, inilah dakwah kreatif. Di pundak mereka dan masih banyak lagi sudut-sudut kreatif yang dimotori pemuda bangsa yang belum diketahui masyarakat tapi mereka tetap semangat berprestasi.

Untuk sahabat-sahabat mudaku, di seluruh pelosok negeri, teruslah berkarya. Karena kitalah tulang punggung bangsa. Rasulullah SAW berpesan “Gunakanlah olehmu kesempatan masa muda sebelum datang kesempitan masa tua.”

Tak perlu bersedih karena kita tidak sendiri. Penghargaan bagi kita sesungguhnya adalah senyuman perubahan itu sendiri. Ingatlah, Allah SWT memberikan kekuatan untuk orang-orang yang mau melakukan perubahan.

Salah satu golongan yang dinaungi di hari akhir pun adalah pemuda yang senantiasa taat pada Allah. Sebuah pepatah mengatakan,’’Inna syababa wal-faragha wal-ghina mafsadatun lil-mar’i ayya mafsadah,” yang bermakna  ‘’Sesungguhnya masa muda, waktu kosong, dan kekayaan adalah sumber kerusakan bagi seseorang yang tidak memanfaatkannya dengan baik.’’

Itulah gen-Y, generasi yang di dalamnya mengalir semangat perubahan, generasi kreatif, agen perubahan dengan kekuatan yang dapat menguncang dunia.

Insya Allah, semoga Allah memberi penghargaan sebagaimana Allah membalas keteguhan sahabat Bilal dengan menyimpan rintihannya di surga. Aamiin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement