Selasa 29 Apr 2014 16:09 WIB

BEI: Korban Investasi Bodong Mayoritas Kalangan Menengah Atas

Investasi bodong
Investasi bodong

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Semarang mencatat kebanyakan korban investasi bodong justru dari kalangan menengah atas dan ini membuktikan informasi mereka terkait industri keuangan masih rendah.

"Sebagian besar justru dari kalangan menengah atas, bahkan mereka yang kaum berpendidikan juga kena investasi bodong ini," Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Semarang Stephanus Cahyanto Kristiadi di Semarang, Selasa (29/4).

Cahyanto mengatakan masyarakat masih mudah tergoda oleh iming-iming dengan keuntungan yang besar dan risikonya kecil. "Biasanya kalau sudah dengar iming-iming seperti itu mereka langsung terbutakan," jelasnya.

Diakuinya masih banyak masyarakat yang belum tahu jika terjadi kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat seharusnya melalui izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Mereka biasanya tanya sudah ada izin SIUP atau belum, padahal seharusnya juga dilengkapi dengan OJK selama ada penghimpunan dana dari masyarakat," jelasnya.

Menurutnya potensi terjadinya penipuan berkedok investasi yang pernah terjadi beberapa kali di Semarang kemungkinan besar bisa terjadi lagi. Kondisi tersebut karena menjamurnya perusahaan sekuritas di Semarang, sehingga masyarakat harus membekali diri tentang informasi seputar investasi.

"Keberadaan OJK cukup membantu, mulai banyak masyarakat yang sudah memafaatkan dengan bertanya langsung maupun melalui call center, namun masih banyak juga yang belum tahu untuk itu harapan saya OJK bisa terus melakukan sosialisasi ke masyarakat," tukasnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement