REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Dalam sebuah latihan militer 'Pedang Abdullah' di Hafar Al Batin, Arab Saudi memamerkan peluru kendali balistiknya DF-3A yang selama ini sangat dirahasiakan.
Parade militer yang digelar usai latihan militer itu, dalam tayangan langsung Alarabiya, Selasa (29/4), menunjukkan dua rudal buatan Cina yang mempunyai jangkauan sedang 3.300 km itu.
Sampai saat ini, rudal ini hanya digunakan Arab Saudi selain Cina.
Rudal yang diproduksi tahun 1971 ini sangat berjasa dalam berbagi program ruang angkasa Cina untuk tujuan sipil.
Sejak tahun 2010, rudal ini telah diganti secara bertahap dengan rudal terbaru DF-21.
Tidak diketahui apakah Arab Saudi akan meremajakan misil ini di militernya, Royal Saudi Strategic Missile Force.
Namun dilaporkan beberapa waktu lalu, Amerika Serikat telah menyetujui langkah Saudi untuk membeli rudal DF-21 dari China untuk menggantikan DF-3A. Walaupun ukurannya lebih kecil, DF-21 mempunyai varian sebagai rudal balistik anti-kapal atau anti-ship ballistic missile.
Matra rudal balistik Saudi mempunyai silo tempat peluncuran roket di Al-Watah, Al Sulayyil dan Al Jufayr.
Selain dengan Cina, Saudi juga pernah dilaporkan akan membeli rudal dari Pakistan di samping produk militer lainnya.