Oleh: Mohammad Akbar
Rp 3 Miliar dari kotak pinggir jalan
Masjid Al Wiqoyah yang kini berdiri megah di Jagakarsa, Jakarta Selatan, merupakan bangunan dari dana swadaya masyarakat.
Dari hasil restorasi yang berlangsung hingga tiga tahun, masjid ini kabarnya menelan biaya pembangunan hingga Rp 7 miliar.
“Alhamdulillah, sebagian besar dana adalah hasil swadaya masyarakat,” kata Wawan Karnawan, KetuaHharian Masjid Al Wiqoyah. “Bahkan, sekitar Rp 3 miliar itu kami dapatkan dari kotak yang ditaruh di pinggir jalan,” lanjutnya.
Masjid berlantai dua ini pada 2009 melakukan restorasi secara besar-besaran. Awalnya, bangunan masjid ini hanya berlantai satu dengan kubah terbuat dari material seng. Saat restorasi dilakukan, bangunan masjid ini mengalami ‘penggemukan’.
Dari sisi lantai, menjadi bertingkat dua. Lantas, dari luas bangunan membengkak menjadi 2.000 meter persegi. Begitu juga dengan bentuk kubah masjid yang kini berbentuk bulat setengah lingkaran.
Wawan bercerita, tampilan yang ada sekarang ini sesungguhnya tidak sesuai dengan maket awal. Pada saat awal, masjid ini memiliki konsep minimalis dengan bentuk yang lebih futuristik.
“Tapi, karena pertimbangan (daya tampung) yang sempit serta anggaran yang besar, akhirnya kami mengubahnya saat proses pembangunan,” kata pria yang saat pembangunan masjid dipercaya sebagai pelaksana tugas pembangunan.
Wawan bercerita arsitek yang menggarap masjid ini adalah salah satu jamaah masjid. Namun, untuk mengerjakan bangunan ini, tak ada gambar teknis. “Tapi, coret-coretan singkat saja,” ujarnya.
Walau bermodalkan gambar yang sederhana, akhirnya masjid ini berhasil merampungkan proses restorasinya. Sebagai penanda rampungnya pembangunan, masjid ini pada 22 Juni 2013 diresmikan oleh Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar. “Waktu itu bertepatan dengan ulang tahun Jakarta,” kata Wawan mengingat.