REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Bidang Pelayanan dan Kesehatan PMI DKI Jakarta, Murdiati mengatakan bahwa pendonor darah perempuan masih sangat sedikit.
Murdiati mengatakan kebutuhan darah paling meningkat permintaanya dari perempuan, karena mereka memerlukan banyak kantong darah seperti saat melahirkan. Namun menurut Murdiati perempuan di Indonesia masih jarang yang mau melakukan pendonoran darah untuk memenuhi kebutuhan darah di Indonesia.
"Kami berharap tak hanya pria, namun perempuan Indonesia makin banyak yang melakukan donor darah," ujar Murdiati dalam acara Give Blood, Save Lives di The Hall, Senayan City, Selasa (29/4).
PMI DKI Jakarta, hingga kini baru dapat mengumpulkan 300 ribu kantong darah. Jumlah ini masih kurang dari target awal yaitu 400 ribu kantong untuk memenuhi persediaan darah di wilayah Jakarta.
Masyarakat diharapkan dapat membantu untuk ikut serta melakukan donor darah, sehingga target bisa tercapai. PMI DKI Jakarta sangat membutuhkan darah AB mengingat darah tersebut sangat sulit. Hanya 5 persen dari golongan darah lainnya.