REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Persisko Jambi dijadwalkan menjalani dua laga tandang berturut-turut dalam lanjutan Divisi Utama Liga Indonesia 2014, menghadapi Persitara Jakarta Utara dan Villa 2000, terancam tidak bisa ikut karena faktor dana.
"Sampai saat ini Persisko belum bisa mendapatkan dana atau anggaran dari berbagai pihak sehingga terancam tidak bisa melakoni dua laga tandang tersebut yang berlangsung di Jakarta," kata Pelatih Persisko Jambi, Yusran, Rabu.
Dia menambahkan, dirinya belum bisa memastikan untuk keberangkatan melakoni laga tandang di Jakarta beberapa hari ke depan karena sejauh ini belum ada dana untuk berangkat.
Minimal untuk keberangkatan Persisko tersebut dibutuhkan dana sebesar Rp50 juta dan sejauh ini permasalahan dana masih menyelimuti Persisko.
Bahkan sebelum pertandingan menghadapi Persikabo Bogor kemarin, beberapa orang pemain Persisko masih sempat menjahit sepatu yang robek untuk dipakai bermain.
"Sebelum bertanding lawan Persikabo, Fadli dan Asep masih sempat menjahit sepatu dan seharusnya mereka diberikan sepatu baru," ungkap Yusran.
Terkait masalah pendanaan tersebut, Yusran mengatakan kemarin pihaknya sudah memasukkan proposal bantuan dana kepada Gubernur Jambi dan bantuan dana yang diajukan adalah senilai lebih kurang Rp2,2 miliar.
Namun baru satu minggu ke depan ada jawaban terkait pengajuan proposal tersebut, memang proposal butuh proses tetapi pemerintah punya dana taktis yang setidaknya bisa dikeluarkan dahulu.
Yusran mengatakan, ia tidak dapat membayangkan apa jadinya bila Persisko tidak dibantu dalam hal pendanaan dan dirinya sudah pasrah jika nantinya Persisko terdegradasi dari Divisi Utama Liga Indonesia.
Dikarenakan faktor dana, maka terlihat mental pemain pun selama berlaga terlihat belum bisa bangkit.
Dari tiga kali pertandingannya di putaran pertama, Persisko Jambi hanya bisa main seri satu kali dan sisanya dua kali kalah sehingga hanya meraih satu poin dan masih menduduki papan bawah klasemen sementara di grup II Divisi Utama Liga Indonesia.