Rabu 30 Apr 2014 10:55 WIB

Apa PKS Kapok Koalisi Bareng Demokrat?

Rep: Esthi Maharani/ Red: Bilal Ramadhan
 Ratusan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadiri kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Ratusan ribu kader dan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghadiri kampanye terbuka di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (16/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mulai secara serius menjalin koalisi dengan beberapa partai politik. Dari sekian parpol yang ada, Partai Demokrat tidak terlalu menjadi perhatian partai tersebut.

Anggota majelis syuro PKS, Tifatul Sembiring mengatakan PD belum mengajukan proposal resmi untuk mengajak PKS berkoalisi. Meski obrolan santai sempat terjadi.

"Tadi menawarkan. Saya dan Pak Syarif (Ketua Harian PD) kan sering duduk bersebelahan. Becanda kali Pak Syarif," katanya sambil tertawa ketika ditemui di acara Musrembangnas, Rabu (30/4).

Ia menilai semua pihak sedang menunggu hasil akhir konvensi capres PD. PKS pun menunggu jika suatu hari ada proposal dan surat resmi dari PD untuk berkoalisi. Karena, secara pribadi, Tifatul melihat kemungkinan untuk bekerja sama kembali.

Saat ditanya apakah PKS tidak kapok untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat, ia membantahnya. "Nggak ada kapok dalam politik karena politik berubah-ubah," bantahnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement