REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menilai pemerintah harus tegas terkait penggerebekan di gedung Islamic Foundation di Praha yang melibatkan 10 warga negara Indonesia. Ormas Islam itu meminta ketegasan pemerintah atas perlakuan kepolisian Ceko yang telah melakukan penghinaan dan melanggar hak atas rasa aman bagi warga negara asing di negara itu.
"Kami juga minta pemerintah bersikap tegas atas perlakuan Republik Ceko yang menyakiti hati umat Islam dan juga rakyat Indonesia. Kita ini kan negara dengan penduduk Islam terbesar maka harus ambil sikap," kata Kabid Hubungan Internasional Pengurus Pusat GPII Hamaydi RS Harahap di Jakarta, Rabu (30/4).
Hamaydi juga mengungkapkan pihaknya memprotes keras perlakuan kasar kepolisian Ceko yang gagal memberikan rasa nyaman dan perlindungan bagi warga asing untuk menjalankan ibadah. Terlebih karena para polisi tak hanya melakukan penggerebekan tapi juga menodongkan senjata kepada WNI kala itu.
"Kami melihat peristiwa Jumat (25/4) itu agak berlebihan, seperti paranoid terhadap Islam. Padahal Islam itu agama dakwah, bukan teroris, makanya kami imbau umat Islam untuk menyerukan perdamaian," katanya.
Hamaydi juga mendesak pemerintah Republik Ceko untuk segera meminta maaf soal penggerebekan dan menindak tegas pihak yang bertanggungjawab dalam insiden tersebut. Jika tidak, mereka berencana akan melakukan aksi ke Kedutaan Besar Republik Ceko di Jakarta, Jumat (2/4).
"Mereka telah melecehkan kerja sama diplomatik antara Indonesia-Ceko dengan menebar ketakutan ke pejabat diplomat KBRI di sana," tegasnya.