Rabu 30 Apr 2014 15:24 WIB

RI Bakal Perbanyak Jumlah Personel Militer di PBB

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi Aspam Kasal Laksda TNI I Putu Adnyana, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia) PBB di New York Laksma TNI Yos Toto dan Athan RI di Kairo Ko
Foto: dok. TNI AL
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio didampingi Aspam Kasal Laksda TNI I Putu Adnyana, Pangarmatim Laksda TNI Agung Pramono, PTRI (Perwakilan Tetap Republik Indonesia) PBB di New York Laksma TNI Yos Toto dan Athan RI di Kairo Ko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah menargetkan militer Indonesia bakal dapat memasok jumlah personel yang lebih banyak di masa mendatang sehingga masuk dalam daftar 10 besar negara dalam pasukan perdamaian PBB yang terbesar.

"Posisi Indonesia saat ini berada pada nomor 17 dengan sebanyak 1.815 personel," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Rabu (30/4).

Presiden mengatakan pihaknya menargetkan bahwa dalam jangka waktu yang tidak lama, Indonesia bakal dapat mencapai target menjadi salah satu dari sepuluh negara penyumbang terbesar pasukan perdamaian PBB. Untuk mencapai peringkat dalam jajaran sepuluh besar itu, ujar dia, Indonesia diperkirakan harus mencapai jumlah personel hingga lebih dari 4.000 orang.

Oleh karena itu, selama masa pemerintahannya yaitu 2004-2014 telah terjadi peningkatan anggaran militer hampir 400 persen dan peningkatan anggaran Polri dan kamtibnas hampir empat kali lipat. Berdasarkan data dari PBB, negara terbanyak yang memberikan kontribusi terhadap jumlah pasukan perdamaian PBB adalah Bangladesh dengan 8.316 personel.

Selanjutnya Pakistan dengan 8.250 personel, India dengan 7.848 personel, Ethiopia dengan 6.534 personel, dan Nigeria dengan 4.949 personel. Negara lainnya yang masuk 10 besar adalah Rwanda (4.683 personel), Nepal (4.553 personel), Yordania (3.381 personel), Ghana (2.907 personel), dan Mesir (2.865 personel).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement