Rabu 30 Apr 2014 17:02 WIB

Pesan SBY ke Presiden Mendatang: Indonesia Harus Punya Sasaran

Rep: Esthi Maharani/ Red: Julkifli Marbun
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Rumgapres
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan harapan kepada presiden dan pemerintahan mendatang. Ia mengingatkan agar Indonesia maju, maka harus ada sasaran-sasaran besar yang dicapai.

“Untuk 5-10 tahun mendatang, dalam pikiran, harus sudah memiliki sasaran besar,” katanya saat membuka musrembangnas, Rabu (30/4).

Musrembangnas dihadiri Wakil Presiden Boediono, unsur pimpinan DPR RI, gubernur, bupati, walikota, pimpinan dan anggota KEN, KIN, pimpinan lembaga pemerintahan non kementerian, para perancang pembangunan, pimpinan perguruan tinggi, pimpinan lembaga internasional mitra pembangunan Indonesia, dan para pimpinan organisasi non pemerintah yang berkontribusi dalam perencanaan pembangunan.

Di antara peserta musrembang hadir, Presiden SBY pun menyadari ada beberapa tokoh yang akan bertarung dalam pemilihan presiden (pilpres) mendatang. Beberapa di antaranya Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo; Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan; Menko Perekonomian, Hatta Rajasa; hingga Ketua DPD, Irman Gusman.

“Saya tahu di ruangan ini banyak sekali capres. Untuk amannya, 50 persen presiden bisa berasal dari ruangan ini. Sisanya, 50 persen bisa dari luar ruangan ini,” katanya disambut gelak tawa peserta musrembangnas.

Maka, dalam kesempatan itu, Presiden SBY pun memaparkan beberapa sasaran besar dan tantangan yang harus dihadapi para penggantinya kelak. Dari segi ekonomi, ia mengharapkan pertumbuhan ekonomi tetap tinggi. Apalagi dengan pertumbuhan ekonomi yang konsisten berada di angka 5-6 persen, Indonesia sudah menjadi bagian dari emerging ekonomi. Dari segi kesejahteraan rakyat, ia mengharapkan terus mengalami peningkatan yang bisa diukur dari human development index.

Segi hukum pun harus ditegakan dan pemberantasan korupsi harus tetap digalakan. Politik pun harus semakin stabil, matang, dan yang terpenting semakin berkualitas. “Pileg kemarin berjalan damai, demokratis, aman, tertib, dan lancar. Tetapi ada catatan, kualitas demokrasi harus ditingkatkan. Praktik politik uang harus benar-benar sirna,” katanya. Selain itu, untuk TNI/Polri diharapkan jumlah personilnya bertambah sekitar 100 ribu lagi. Dengan begitu diharapkan rasio masyarakat dan aparat bisa sebanding yakni 1:400.

Begitu pula dengan hubungan luar negeri. Globalisasi yang semakin berkembang harus dimanfaatkan dan dijadikan peluang, bukan malah membuat Indonesia terkurung. Ia juga melihat good government dan reformasi birokrasi adalah pekerjaan rumah yang masih jauh dari harapan. Sedangkan untuk infrastruktur, terutama ketersediaan listrik pun masih harus ditambah karena permintaan yang semakin meningkat.

Tak hanya itu, dari segi ekonomi, Presiden SBY juga mengingatkan kondisi ekonomi global yang sering fluktuatif. Berbagai kebijakan ekonomi harus dipertimbangkan dan berdasarkan pada kondisi global. Dengan kata lain, Indonesia harus selalu waspada dengan kemungkinan terjadinya gejolak global.

Presiden juga mengatakan pengelolaan fiskal harus dilaksanakan dengan baik, kemiskinan juga harus diturunkan lagi. Konflik komunal yang sesekali masih terjadi harus dicegah. Demokrasi pun harus semakin berkualitas.

Mega-proyek MP3EI pun adalah komitmen besar yang bisa mengantarkan Indonesia lebih maju dan terkoneksi di masa depan. “Ini tantangan besar ke depan. Dengan sasaran besar dan berani ditetapkan menuntut kerja keras. Kalau dilakukan, Indonesia akan semakin maju, aman, adil, demokratis, dan sejahtera,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement