Kamis 01 May 2014 04:55 WIB

Pemerintah Nigeria Diminta Bernegoisasi dengan Penculik Ratusan Siswi

Rep: Friska Yolandha/ Red: Yudha Manggala P Putra
Peta Nigeria
Foto: Antara
Peta Nigeria

REPUBLIKA.CO.ID, ABUJA -- Ratusan demonstran melakukan aksi menuju ibukota Nigeria Abuja untuk mendesak pemerintah melakukan upaya melepaskan 230 siswi yang diculik anggota militan, dua pekan lalu. Pemerintah diminta untuk bernegosiasi dengan penculik tersebut.

Boko Haram disebut-sebut sebagai kambing hitam di balik penculikan para siswi dari sekolah mereka di Chibok, Borno. Dilansir BBC, Boko Haram belum merespons tuduhan tersebut.

Setidaknya 500 orang, sebagian besar perempuan, melakukan long march menuju Majelis Nasional untuk menyerahkan surat protes kepada pemerintah. Mereka menilai, pemerintah tidak serius untuk menyelamatkan gadis-gadis yang diculik.

"Pemerintah seharusnya melakukan segala hal yang mungkin untuk melepaskan anak-anak itu, termasuk negosiasi. Pemerintah perlu memastikan anak-anak ini kembali dalam keadaan hidup, bukan di dalam kantong mayat," kata organisator aksi Mercy Abang kepada BBC.

Kemarahan muncul menyusul tidak adanya upaya pemerintah dalam menyelamatkan anak-anak tersebut. Orangtua anak-anak yang diculik mengkritik upaya pemerintah dan menilai pemerintah telah menutup-nutupi jumlah anak yang diculik.

Menteri Dalam Negeri Nigeria Abba Moro mengatakan, pemerintah sangat memahami emosi keluarga yang anaknya diculik. Namun, pemerintah tidak dapat membeberkan detail rencana untuk memastikan keamanan aksi penyelamatan. "Ini harus dilakukan dengan diam-diam karena militan akan membunuh anak-anak tersebut jika pemerintah mengambil langkah tertentu," kata Abba.

Kelompok yang namanya dalam bahasa Hausa berarti "pendidikan barat haram" tersebut telah melancarkan serangan di utara Nigeria selama beberapa tahun terakhir. Setidaknya 1.500 orang tewas akibat serangan dan tindakan keras yang terjadi sepanjang tahun ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement