REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menggalang dana untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina, Medical Emergency Rescue Commite (MER-C) kembali mengajak seluruh rakyat Indonesia bahu membahu melengkapi pengadaan alat kesehatan di rumah sakit tersebut.
Pasalnya, pasca pembangunan dinyatakan rampung pada Desember 2013 lalu, rumah sakit masih membutuhkan alat-alat kesehatan yang nilainya ditaksir dua kali lipat dari biaya pembangunan.
"Untuk pengadaan alat kesehatan, taksiran dananya mencapai Rp 65 miliar," kata Ketua Presidium MER-C Henry Hidayatullah dalam acara Konferensi Pers dan Peluncuran Video Campaign, Pengadaan Alat Kesehatan Rumah Sakit Indonesia, Gaza-Palestina pada Rabu (30/4).
Karena itu pihaknya kembali mengajak masyarakat Indonesia untuk melakukan gerakan Rp 50 ribu per orang untuk membiayai pengadaan alat-alat kesehatan di Rumah Sakit Indonesia di Gaza-Palestina.
Acara tersebut, lanjut dia, sekaligus menjadi ajang sosialisasi kepada rakyat Indonesia bahwa amanah mereka telah terlaksana. Sebab, penggalangan dana untuk bangunan rumah sakit seluruhnya berasal dari rakyat Indonesia kalangan menengah ke bawah.
Pembaca koran Republika, misalnya, telah mengawali donasi bagi alat kesehatan di Ruang Poliklinik sebesar satu miliar rupiah. Selain itu, Majelis Taklim Telkomsel (MTT) menyumbangkan dana sebesar Rp 650 juta untuk melengkapi ruang farmasi.
"Kalau dulu kita menggalang dana Rp 20 ribu per orang, sekarang untuk pengadaan alat kesehatan, kita mengajak masyarakat untuk menyumbang Rp 50 ribu," tambah Divisi Humas MER-C Nurfitri Taher.
Penggalangan dana, kata Nurfitri, dilakukan sejak awal 2014. Maka, ia berharap, informasi dan partisipasi masyarakat dalam penggalangan dana tersebut akan semakin luas lagi dengan bantuan sosialisasi dari media massa.
Kampanye pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Indonesia di Gaza turut didukung oleh sejumlah tokoh, musisi dan selebritas di antaranya Slank, Wali, Adi Sasono, Jiham Fahira, Naif, Vadi Akbar, Sore, White Shoes and the Couples Company, Wanadri, Farida Thalib dan Indra Hidayat.
Pelukis cilik asal Bandung Salma pun turut menyumbangkan karya berupa lukisan rumah sakit yang diabadikan dalam kaus kampanye penggalangan dana. Selain itu, musisi Hengky Saing pun mempersembahkan lagi berjudul "Satu untuk Semua" yang menjadi soundtrack kampanye.