Kamis 01 May 2014 11:39 WIB

Kemenparekraf Berencana Bentuk Pusat Kreatif di Depok

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Muhammad Hafil
Kerajinan Bambu
Foto: Antara
Kerajinan Bambu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Kerjasama dan Fasilitasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Lolly Amalia Abdullah mengungkapkan akan segera membentuk pusat kreatif di Depok, Jawa Barat (Jabar). 

Sebelumnya Kemenparekraf membentuk Pusat Kreatif Digital di Sukaluyu, Bandung, Jabar. 'Kenapa Depok karena salah satu pertimbangan banyaknya perguruan tinggii Depok dan sekitarnya yakni UI, Universits Gunadharma, BSI, Universitas Pancasila, IISIP, dan lainnya,'' ujar Lolly di kantor Kemenparekraf, Jakarta, Rabu (30/4) malam.

Lolly menambahkan, insan kreatif dari perguruan tinggi akan menjadi modal utama bagi berkembangnya pusat kreatif di suatu wilayah. ''Kota Depok potensial menjadi pusat kreatif karena banyak insan kreatif yang tinggal di sekitar wilayah itu di samping berbagai potensi pendukung yang lain. Buktinya, banyak pelaku bisnis yang memulai usahanya di Depok dan berhasil,'' tuturnya.

Lanjut Lolly, pusat kreatif nantinya akan menjadi tempat ekspresi, inkubasi, diseminasi, dan inovasi bagi calon wirausaha pemula. Pusat Kreatif juga akan memberikan ruang kepada individu, komunitas, dan usaha untuk mengeskpresikan kreativitasnya sehingga iklim kreatif tetap terpelihara.

''Ini juga akan menjadi tempat berkumpul pelaku kreatif. Ide-ide bisnis kreatif baru diyakini akan tumbuh ketika antar pelakunya sering berdiskusi dan sharing,'yang.'' terang Lolly.

Diungkapkan Lolly, tempat yang dipilih menjadi pusat kreatif yakni sebuah tempat yang dapat menjadi tempat dan peluncuran produk kreatif baru dan tempat memamerkan karya. Di tempat itu juga akan ada fasilitasi pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HKI) melalui klinik HKI, direktori inovasi, dan sentra inovasi. 

''Inkubasi di dalamnya meliputi fasilitas kantor untuk usaha pemula, klinik konsultasi, workshop teknis-manajemen-kewirausahaan, pembiayaan, hingga business contact,'' pungkasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement