Kamis 01 May 2014 17:42 WIB

Ganjar Telusuri Aliran Dana Pungli Jembatan Timbang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ganjar Pranowo
Foto: Antara/Andika Betha
Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- ‘Bola panas’ terungkapnya praktik pungutan liar (pungli) di jembatan timbang oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus bergulir. Orang nomor satu di Jawa Tengah ini menghendaki ‘pembersihan’ pihak-pihak yang terlibat dalam praktik pungli di jembatan timbang ini.

 

Evaluasi dan pemeriksaan seluruh petugas Dishubkominfo Provinsi Jawa Tengah yang ditempatkan di semua jembatan timbang sepertinya belum cukup.Gubernur pun menghendaki penelusuran semua aliran duit yang dipungut dari angkutan jalan raya ini.

 

“Inspektorat saat ini juga sedang menangani pungli di jembatan timbang ini, untuk mengetahui sampai di mana saja alirannya,” tegas Ganjar di Semarang, Kamis (1/5).

 

Ganjar mengaku sebelumnya sudah menduga aliran duit pungli ini tak berhenti pada petugas yang ada di jembatan timbang saja. Karena itu, ia coba memantau hasil penelusuran inspektorat serta meminta Dishubkominfo untuk menyelesaikan semuanya.

 

“Evaluasi dan langkah yang telah dilakukan ini belum sampai pada mutasi kepala dinas yang bersangkutan. Karena masih menunggu hasilnya,” tegas gubernur.

 

Gubernur menambahkan, sidak yang dilakukannya di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, menjadi peringatan bagi seluruh jajaran pemprov Jawa Tengah. Hal ini agar semua aparatur pemerintahan tidak melakukan berbagai praktik pungli. Sidak ini juga menjadi peringatan kepada seluruh pelayan publik agar tak melakukan hal yang sama.

 

Ganjar menilai kondisi jembatan timbang di Jawa Tengah belum ada yang ideal. Menurutnya, masih ada permasalahan mengenai personel dan sistem, alat-alat yang belum canggih. Termasuk permasalahan yang harus diselesaikan bersama dengan Gubernur Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Barat dan DKI Jakarta.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement