REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Kepala Pos Pengamatan Gunung Slamet PVMBG Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Sudrajat, mengatakan bahwa letusan abu vulkanik pada Kamis sekitar pukul 16.00 WIB mencapai 10 kali atau naik dibanding kondisi pada pagi harinya.
"Letusan abu vulkanik Gunung Slamet cenderung naik dibanding Kamis pagi. Jika pada Kamis pagi letusan hanya mencapai 500 meter, tetapi pada sore harinya mencapai 1.500 meter," katanya saat dihubungi di Pekalongan, Kamis.
Letusan abu vulkanik Gunung Slamet yang berada di perbatasan Kabupaten Pemalang, Tegal, dan Purwokerto ini mengarah ke arah barat.
"Saat ini status Gunung Slamet naik satu level menjadi siaga. Indikator peningkatan level tersebut dapat dilihat dari peningkatan aktivitas kegempaan dan energi di gunung tersebut yang semakin meningkat," katanya.
Ia mengatakan berdasar pengamatan yang dilakukan selama sepekan terakhir ini aktivitas Gunung Slamet menunjukkan peningkatan. Bahkan, kata dia, setiap hari tampak jelas adanya semburan lava pijar khususnya jika dilihat pada malam hari.
Ia mengatakan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah melarang masyarakat beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet.
"Naiknya status dari waspada menjadi siaga, masyarakat dan pengunjung dilarang beraktivitas dalam radius empat kilometer dari puncak Gunung Slamet," katanya