REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Penyakit chikungunya menyerang puluhan warga Kota Sukabumi sejak Januari hingga April 2014. Terakhir, kasus penyakit yang ditularkan nyamuk ini menimpa puluhan warga di Kecamatan Baros.
‘’Selama empat bulan terakhir, sebanyak 77 orang warga terkena Chikungunya,’’ ujar Kepala Seksi Pengendalian Penyakit (Dalkit), Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Irma Agristina, kepada Republika Online, Kamis (1/5).
Puluhan warga yang terjangkit chikungunya ini tersebar di beberapa kecamatan Kota Sukabumi. Para penderita sudah ditangani tim medis puskemas.
Mereka rata-rata mengalami gelaja panas dan sakit pada persendian kaki maupun tangan. Menurut Irma, penyebab gejala chikunguya salah satunya dipengaruhi karena musim pancaroba atau peralihan dari hujan ke kemarau.
Oleh karena itu, warga diminta meningkatkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah lonjakan kasus. Irma mengungkapkan kegiatan PSN lebih baik dan efektif bila dibandingkan fogging atau pengasapan.
Hal ini dikarenakan fogging hanya mampu membunuh nyamuk dewasa namun tidak bisa membasmi jentiknya.